Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB) menggelar serah terima jabatan (sertijab) Menteri PANRB dari Asman Abnur kepada Komjen Polisi Syafruddin.
Syafruddin telah resmi dilantik sebagai Menteri PANRB oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pagi ini.
Penunjukan Syafruddin berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) nomor 142/P/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri PANRB Kabinet Kerja dalam Sisa Masa Jabatan Tahun 2014-2019.‎ Keputusan ini mulai berlaku sejak pelantikan pejabat yang bersangkutan.
Advertisement
Baca Juga
Dalam sambutannya, Syafruddin menyatakan akan melanjutkan program-program yang telah berjalan di bawah kepemimpinan Asman Abnur.
"Apa yang sudah dilaksanakan oleh Pak Asman dan seluruh jajaran kita akan lanjutkan selesaikan. Karena programnya cukup baik, terbukti opini publik di kementerian/lembaga mengalami peningkatan drastis, kami melihat di Mabes Polri‎," ujar dia di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Sementara itu, Asman Abnur mengucapkan selamat kepada Syafruddin sebagai Menteri PANRB yang baru. Menurut Asman, selama ini Kementerian PANRB sudah banyak bekerja sama dengan Polri.
"Selamat pada Pak Syafruddin yang juga tidak asing bagi saya, karena sangat sering bersama saya baik tugas di kementerian ini banyak berhubungan dengan teman-teman di Polri maupun tugas lain yang berhubungan dengan beliau. Beliau bukan lagi harus belajar tinggal menerapkan apa-apa yang mungkin sudah diketahui oleh beliau," ‎kata dia.
Dengan penunjukan Syafruddin, selama era Pemerintahan Jokowi-JK terjadi terjadi dua kali pergantian nama yang mengisi jabatan Menteri PANRB.
Di awal pemerintah Jokowi-JK, posisi ini diisi oleh Yuddy Chrisnandi, yang kemudian digantikan oleh Asman Abnur, sampai akhirnya pada hari ini kembali digantikan oleh Syafruddin.‎
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Kepala Badan Kepegawaian Nasional Bima Haria Wibisana, Direktur Utama PT Taspen (Persero) Iqbal Latanro.
Â
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Â
Â
MenteriPANRB Asman Imbau CPNS Harus Berintegritas dan Kuasai IT
Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur memberikan arahan kepada para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) angkatan 2017 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Dia mengatakan, acara Presidential Lecture bertema Bersatu dalam Harmoni (unity ini harmony) yang turut dihadiri Presiden Joko Widodo ini bertujuan memberikan pembekalan dan arahan bagi para CPNS milenial tersebut.
"Pembekalan dari Presiden sangat berarti bagi para CPNS yang akan jadi motor penggerak birokrasi dan tulang punggung bangsa, sebagaimana roadmap ASN (Aparatur Sipil Negara) menuju terwujudnya birokrasi berkelas dunia 2024," tutur dia di Istora Senayan, Jakarta, Selasa 27 Maret 2018.
Asman melaporkan, formasi CPNS yang dibuka pada 2017 mencapai 37.138 pada 62 kementerian dan lembaga pemerintah. Total pelamar mencapai 2,4 juta orang lebih, sementara jumlah peserta yang lolos seleksi hanya 33.155 orang.
Adapun rincian formasi tersebut adalah 34.167 formasi reguler, 2.310 formasi lulusan cumlaude, 168 formasi penyandang disabilitas, serta 493 formasi putra-putri Papua dan Papua Barat yang akan ditempatkan di lintas kementerian dan lembaga pemerintah.
Acara Presidential Lecture ini merupakan rangkaian pelatihan dasar CPNS, sehingga CPNS yang tidak ditugaskan hadir di Istora Gelora Bung Karno tetap harus mengikuti teleconference melalui kantor wilayah Kemenkumham yang tersebar di 32 provinsi atau siaran langsung TVRI dan RRI.
Asman menjelaskan, jumlah ASN nasional saat ini ada sebesar 4,3 juta lebih, dengan proporsi terbesar selain guru adalah tenaga administratif sebesar 1,6 juta. Posisi-posisi itu, menurut dia, akan dominan mendapat beban menghadapi tantangan zaman ke depan.
Oleh karena itu, ia menuturkan, rekrutmen dan seleksi CPNS merupakan fokus utama pemerintah untuk memperbaiki kualitas aparatur sipil negara saat ini dan ke depan.
Indonesia dan dunia, ia menambahkan, kini sedang menghadapi perubahan cepat di era industri 4.0 yang bercirikan dominasi peran mesin dan otomatisasi, serta terintegrasinya sistem komputerisasi dan jejaring.
"Untuk itu, perlu disediakan aparatur yang berintegritas, profesional, berwawasan luas, menguasai IT, mengerti bahasa asing, dan kemampuan networking," ujar Asman.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement