Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai Bakal Diresmikan Jokowi Akhir September

Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai memiliki panjang 712 meter, lebar 16 meter, dan tinggi 5,2 meter.

oleh Septian Deny diperbarui 15 Sep 2018, 10:21 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2018, 10:21 WIB
Pembangunan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai di Denpasar, Bali telah selesai. (Dok Kementerian PUPR)
Pembangunan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai di Denpasar, Bali telah selesai. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai di Denpasar, Bali telah selesai. Rencananya underpass tersebut akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada akhir September 2018.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan underpass ini rangka mendukung Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) dengan Bank Dunia atau World Bank (WB) yang akan diselenggarakan di Denpasar, Bali pada Oktober 2018.

Underpass ini dibangun bertujuan untuk mengurangi kemacetan di Kota Denpasar serta mendukung pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-WB) tahun 2018,” ujar dia di Jakarta, Sabtu (15/9/2018).

Selama ini Simpang Tugu dikenal sebagai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah yaitu kendaraan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Tol Bali Mandara, dan Kota Denpasar menuju kawasan wisata Nusa Dua dan sekitarnya.

Pengoperasian underpass ini sangat dinantikan oleh masyarakat karena dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen. Kendaraan dari Nusa Dua menuju Denpasar atau sebaliknya nantinya akan melalui underpass sehingga waktu tempuh kendaraan lebih cepat.

Dengan semakin lancarnya arus lalu lintas, akan mendukung mobilitas para peserta konferensi selama berlangsungnya acara. Hal ini sangat penting karena jumlah peserta yang hadir diperkirakan sebanyak 15 ribu orang.

Para peserta yang hadir terdiri dari pejabat pemerintah, pengambil keputusan, pemimpin usaha dan akademisi yang akan membahas tren global dan bagaimana negara dapat menyesuaikan kebijakan di tengah perubahan lingkungan dunia yang dinamis agar terus mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan.

“Salah satu tantangan dalam pembangunan underpass tersebut adalah lokasinya yang berdekatan dengan bandara, sehingga tidak dapat menggunakan peralatan konstruksi yang terlalu tinggi karena dikhawatirkan mengganggu pesawat yang hendak terbang dan mendarat,” ungkap Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII I Ketut Darmawahana.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ornamen Bali

Simpang Tugu Ngurah Rai merupakan jalur utama dari dan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai maupun Kawasan Wisata Nusa Dua.(Dok Kementerian PUPR)
Simpang Tugu Ngurah Rai merupakan jalur utama dari dan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai maupun Kawasan Wisata Nusa Dua.(Dok Kementerian PUPR)

Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai memiliki panjang 712 meter, lebar 16 meter, dan tinggi 5,2 meter. Pembangunan telah dimulai sejak September 2017, dengan nilai Rp 168,3 miliar melalui anggaran BBPJN VIII, Ditjen Bina Marga.

Konstruksi dikerjakan oleh PT Adhi Karya-PT Nindya Karya-PT Wira KSO. Sementara untuk konsultan supervisi oleh PT Wira Widyatama, PT Aria Jasa Reksatama, dan PT Tata Guna Patria (Joint Operation).

Desain undepass juga mengakomodir ornamen-ornamen budaya Bali yang dapat dirasakan pada saat kendaraan masuk underpass serta pada dinding underpass.

Keberadaan underpass ini tidak hanya fungsional secara fisik semata namun juga menambah keindahan estetik kawasan metropolitan Denpasar, Bali yang menyatu dengan kultur budaya lokal.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya