Liputan6.com, Banjarbaru Kawasan Perkantoran Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru, kini tampak asri dan hijau. Terlihat berbagai macam tanaman hortikultura tumbuh subur di lahan kosong seluas 4,8 hektare yang berada di halaman depan kantor Gubernur Kalimantan Selatan itu.
Area tersebut diberi nama Kampung Pertanian Terpadu. Lahan ini telah dikembangkan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan sejak Juni 2018.
Menurut Kepala Dinas Pertahanan Pangan, Suparno, pengembangan tersebut dilakukan dalam rangka menyambut Hari Pangan Sedunia ke-38 yang akan jatuh pada 16 Oktober 2018. Walaupun begitu, keberadaannya akan terus dilestarikan sebagai wahana edukasi untuk para petani tentang cara pengolahan lahan.
Advertisement
Kampung Pertanian Terpadu tersebut menjadi salah satu bukti sukses bahwa pertanian bisa tumbuh subur di atas lahan kering. Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Fathurrahman, kesuburan tanaman hortikultura di lahan ini tak terlepas dari bantuan teknologi.
“Ternyata, tanaman-tanaman itu bisa tumbuh di sini. Ini semua berkat teknologi. Pada Juni di sini masih lahan kering, lalu tanahnya diolah sampai siap tanam, kemudian tanamannya diberi pupuk. Prosesnya lebih kurang dua bulan hingga tanahnya siap tanam,” ujarnya, di Kampung Pertanian Terpadu, Kamis (11/10/2018).
Fathurrahman menjelaskan, tanaman-tanaman tersebut bisa tumbuh subur karena diberi pupuk kandang dan sistem irigasi yang baik. Sistem irigasinya sendiri mengandalkan sumur bor.
Secara keseluruhan, Kampung Pertanian Terpadu terbagi menjadi lima kampung di dalamnya. Ada Kampung Tanaman Pangan, Kampung Hortikultura, Kampung Peternakan, Kampung Pangan Lestari, dan Kampung Perkebunan.
Total ada sekitar 100 jenis tumbuhan yang ditanam di sana. Sebagian besar tumbuhan itu terdiri dari jagung, kedelai, dan cabai. Ada pula buah-buahan seperti jeruk, semangka, dan nanas.
Khusus di Kampung Hortikultura, tumbuhan yang ditanam adalah rerumputan yang berfungsi sebagai penyejuk. Sementara itu, hewan ternak yang ditempatkan di Kampung Peternakan antara lain, ayam, kambing, dan sapi.
Kawasan tersebut pun menjadi daerah percontohan untuk wilayah Kalimantan dan Indonesia lainnya yang juga memiliki potensi lahan pertanian. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan ingin menunjukkan bahwa meski sebagian besar tanah di daerah itu terbuat dari bebatuan dan kerikil, tetapi bisa diolah menjadi lahan pertanian yang subur. Hal inipun bisa dicontoh oleh daerah lainnya.
Selain itu, Kementerian Pertanian melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan juga ingin memberi contoh kepada para petani tentang pengolahan lahan pertanian yang baik. Karena itu, dalam pengerjaannya Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan juga bekerja sama dengan beberapa kelompok tani (poktan) yang ada di wilayah Kalimantan Selatan.
Tak hanya di Taman Hortikultura, pengembangan lahan pertanian di Kalimantan Selatan juga dilakukan di area Jejangkit, Kabupaten Barito Muara. Di sana, Kementerian Pertanian mengajarkan petani tentang pemanfaatan lahan rawa lebak dan pasang surut untuk menanam padi dan gabah.
Adapun tujuan utama dari program tersebut adalah menambah lapangan kerja sekaligus meningkatkan kehidupan perekonomian para petani Kalimantan Selatan. Hasil dari program ini pun sudah terlihat cukup baik.
"Harga beras medium di pasaran paling tinggi Rp 8.000. Bulog beli dari petani Rp 8.030. Jadi, petani sudah mendapat keuntungan dari situ," ucap Suparno.
Ke depannya, diharapkan kesuksesan pengolahan lahan ini dapat menjangkau seluruh lahan pertanian di Kalimantan Selatan yang luasnya mencapai 543.000 hektare dan lahan di daerah Indonesia lainnya. Dengan begitu, kesejahteraan petani di Kalimantan Selatan akan terus meningkat dan Kalimantan Selatan dapat menjadi sumber pangan nasional.
Sebagai informasi, peringatan Hari Pangan Sedunia akan berlangsung di Kompleks Perkantoran Gubernur Kalimantan Selatan Banjarbaru dan Kabupaten Barito Kuala Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Provinsi Kalimantan Selatan pada 18 - 21 Oktober 2018. Rencananya, Presiden Joko Widodo akan hadir dan mengikuti kegiatan Panen Raya Padi Rawa.
(*)