Survei BI: Kegiatan Usaha Tumbuh Positif pada Kuartal III 2018

Bank Indonesia (BI) mencatat hasil survei kegiatan dunia usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan usaha pada kuartal III 2018 tumbuh positif.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Okt 2018, 22:00 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2018, 22:00 WIB
Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia Gratis, Ini Syaratnya
Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat hasil survei kegiatan dunia usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan usaha pada kuartal III 2018 tumbuh positif. Namun, tidak setinggi pertumbuhan periode kuartal sebelumnya.

Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada kuartal III 2018 sebesar 14,23 persen, lebih rendah dari 20,89 persen pada kuartal II 2018.

Peningkatan kegiatan usaha terutama pada sektor industri pengolahan antara lain didorong oleh terjaganya permintaan di pasar domestik.

Perbaikan sektor industri pengolahan juga tercermin pada prompt manufacturing index (PMI)-SKDU yang berada pada fase ekspansi pada kuartal III 2018 dengan indeks 52,02 persen.

Berdasarkan sektor lapangan usaha, sektor industri pengolahan mampu mencatatkan peningkatan usaha tertinggi (SBT 3,85 persen).

Selain itu, peningkatan kegiatan usaha paling tinggi selanjutnya terjadi pada sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan (SBT 3,04 persen), dan perdagangan, hotel dan restoran (SBT 2,32 persen).

Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha, rata-rata kapasitas produksi terpakai pada kuartal III 2018 sebesar 75,33 persen, lebih rendah dibandingkan 78,40 persen pada kuartal sebelumnya.

 

 

Kapasitas Produksi Tertinggi

Ilustrasi Bank Indonesia (2)
Ilustrasi Bank Indonesia

Berdasarkan sektor ekonomi, kapasitas produksi terpakai paling tinggi terjadi pada sektor listrik, gas dan air bersih, yaitu rata-rata sebesar 82,12 persen. Sementara penggunaan kapasitas produksi paling rendah terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian (rata-rata sebesar 70,25 persen).

Adapun tingkat penggunaan tenaga kerja pada kuartal III 2018 terindikasi tumbuh positif (SBT 3,44 persen), meski tidak setinggi kuartal II 2018 (SBT 4,73 persen). Demikian pula rata-rata kapasitas produksi terpakai pada kuartal III 2018 yang sebesar 75,33 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan 78,40 persen pada kuartal sebelumnya.

Dari sisi keuangan, kondisi likuiditas dan rentabilitas dunia usaha pada kuartal III 2018 tetap baik, dengan akses terhadap kredit perbankan yang relatif mudah.

Ke depan, ekspansi kegiatan usaha diperkirakan terus berlanjut. Hal ini terindikasi dari SBT perkiraan kegiatan usaha kuartal IV 2018 sebesar 8,26 persen. Sesuai pola historisnya, peningkatan kegiatan usaha pada kuartal IV 2018 itu diperkirakan tidak setinggi kuartal sebelumnya (SBT 14,23 persen).

Berdasarkan sektor ekonomi, peningkatan kegiatan usaha pada kuartal IV 2018 diperkirakan terjadi pada sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan serta sektor pengangkutan dan komunikasi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya