Datang ke RI, Menhub akan Klarifikasikan Hal Ini ke Perwakilan Boeing

Boeing 737 Max 8 yang jatuh di Tanjung Karawang merupakan pesawat baru yang dimiliki Lion Air dan baru digunakan kurang lebih dua bulan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Nov 2018, 17:16 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2018, 17:16 WIB
Bersama Kabasarnas dan Menhub, Jokowi Tinjau Temuan Barang Penumpang JT 610
Presiden RI, Joko Widodo (tengah) melihat barang yang diduga milik penumpang pesawat Lion Air JT 610 di Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Selasa (30/10). Sejumlah barang ditemukan petugas gabungan dalam operasi pencarian. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dijadwalkan bertemu dengan perwakilan Boeing yang datang ke Indonesia. Kedatangan Boeing ke Indonesia untuk membantu KNKT dalam investigasi penyebab jatuhnya Boeing 737-Max 8 Lion Air di Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Budi Karya mengaku sudah memiliki beberapa topik yang akan disampaikan kepada Boeing pada pertemuan tersebut.

"Dengan Boeing, akan kita sampaikan detil apa yang perlu diklarifikasi. Kita juga minta kejelasan soal proposal pesawat ini. Mungkin saja ada ketidakcocokan pesawat ini dengan kompetensi si pilot," kata dia di kantornya, Kamis (1/11/2018).

Tidak hanya itu, Menhub juga akan menggali lebih dalam mengenai sumber daya manusia (SDM) yang cocok untuk mengoperasikan dan merawat pesawat generasi terbaru milik Boeing tersebut.

Seperti diketahui, Boeing 737 Max 8 yang jatuh merupakan pesawat baru yang dimiliki Lion Air dan baru digunakan kurang lebih dua bulan.

"Jadi apa yang saya lakukan jika Boeing ini datang adalah penting. Bagaimana mengoperasikannya, bagaimana melakukan investigasi, dan kita akan menyiapkan pilot yang sesuai dengan pesawat ini," pungkas Menhub.

 

Lion Air Jatuh, Menhub Evaluasi Aturan Keselamatan Penerbangan

Bersama Kabasarnas dan Menhub, Jokowi Tinjau Temuan Barang Penumpang JT 610
Presiden RI, Joko Widodo (kedua kiri depan) bersama Menhub Budi Karya Sumadi dan KaBasarnas Marsdya M Syaugi melihat barang yang diduga milik penumpang pesawat Lion Air JT 610 di Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Selasa (30/10). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi akan mengevaluasi segala bentuk regulasi yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan.

Ini sebagai tindak lanjut jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 PK-LQP di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin, 29 Oktober 2018.

Dirinya juga merencanakan memperketat aturan keselamatan penerbangan tersebut sesuai dengan arahan dari Presiden RI Joko Widodo.

"Jadi, kita akan review semuanya demi mengidentifikasi apakah ada yang salah. Kita juga akan meminta pendampingan dari Federal Aviation Administration (FAA), International Civil Aviation Organization (ICAO), European Union (EU) dan lainnya," kata Budi di kantornya, Kamis (1/11/2018).

Salah satu aturan yang akan dievaluasi dan diperketat oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) adalah ketentuan pemeriksaan pesawat oleh otoritas dalam hal ini Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara.

Dalam hal regulasi keselamatan penerbangan ini, Budi Karya Sumadi juga menegaskan kepada pemerintah Australia apa yang ada saat ini sudah sesuai standar internasional.

"Saya mention ke mereka (Australia) bahwa Indonesia adalah negara dengan kualifikasi safety yang bukan sembarangan. Kualifikasi ini sudah sesuai rekomendasi FAA, EU, ICAO, kita asesement satu-satu termasuk peraturannya," kata Budi.

"Toh kalaupun ada kejadian ini, kita pakai sebagai dasar untuk melakukan yang lebih baik lagi," pungkas dia. (Yas)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya