Konsumsi Pemerintah Tumbuh 6,28 Persen di Kuartal III 2018

Faktor pendorong konsumsi pemerintah adalah realisasi belanja barang dan jasa tumbuh 24,88 persen.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Nov 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2018, 14:00 WIB
Ilustrasi konsumsi pemerintah.
Ilustrasi konsumsi pemerintah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju konsumsi pemerintah tumbuh positif sebesar 6,28 persen pada kuartal III 2018. Pertumbuhan konsumsi tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di 2017 sebesar 3,48 persen.

Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan di kuartal I dan kuartal II 2018 yang sebesar 2,71 persen dan 5,21 persen.

"Konsumsi pemerintah tumbuh bagus 6,28 persen di kuartal III 2018. Bandingkan pada kuartal III 2017 jauh lebih tinggi yang sebesar 3,48 persen dan kuartal III 2016 -2,95 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (5/11/2018).

Dia mengungkapkan, faktor pendorong konsumsi pemerintah adalah realisasi belanja barang dan jasa tumbuh 24,88 persen serta belanja pegawai tumbuh 16,54 persen dibandingkan kuartal III 2017.

Menurut Suhariyanto, kenaikan realisasi belanja dan jasa untuk konsumsi kolektif dan individu terjadi pada semua jenis belanja.

"Karena naiknya realisasi belanja barang dan jasa yang tumbuh 24,88 persen, dan naiknya realisasi belanja pegawai tumbuh 16,54 persen, dengan catatan kenaikan realisasi belanja pegawai lebih didorong oleh belanja kontribusi sosial berupa uang pensiun, honorarium dan tunjangan. Jadi bukan kenaikan gaji," ungkap dia.‎

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kuartal III 2018, Konsumsi Rumah Tangga Tumbuh 5,01 Persen

Pantauan harga pangan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Foto: Liputan6.com/Maulandy
Pantauan harga pangan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Foto: Liputan6.com/Maulandy

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, pada kuartal III 2018 konsumsi rumah tangga tumbuh 5,01 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode sama di 2017 yang sebesar 4,93 persen.

"Konsumsi rumah tangga ini lebih tinggi dari kuartal III 2017‎," ujar ‎Kepada BPS Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (5/11/2018).

‎Dia mengatakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga ini didorong oleh penjualan eceran yang tumbuh 4,21 persen. Hal ini menguat dari kuartal III 2017 yang tumbuh 0,13 persen.

‎"Konsumsi rumah tangga ini masih kuat, ada beberapa fenomena yang menguatkan, seperti penjualan eceran tumbuh 4,21 persen. Ini bagus. Seperti untuk penjualan makanan dan minuman, sandang, rekreasi, BBM," ujar dia.

Selain itu, penjualan wholesale mobil penumpang juga tumbuh 8,4 persen. Ini menguat dari kuartal III 2017 yang sebesar 1,17 persen.

"Impor barang konsumsi juga masih kuat. Kalau tidak ada permintaan tidak mungkin ada impor barang konsumsi. Penjualan mobil penumpang masih bagus, sepeda motor masih bagus," ungkap dia.

Sementara total nilai transaksi kartu kredit, kartu debit dan uang elektronik tumbuh 11,94 persen. Angka ini menguat dibandingkan kuartal III 2017 yang tumbuh 11,05 persen.

‎"Total nilai transaksi kartu kredit, kartu debit tumbuh 11,94 persen, lebih tinggi dari periode yang sama di 2017," kata dia.

Secara umum, komponen pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2018 antara lain makanan dan minuman (selain restoran) 5,21 persen; pakaian, alas kaki dan jasa perawatannya 4,45 persen; perumahan dan perlengkapan rumah tangga 4,01 persen; kesehatan dan pendidikan 5,06 persen; transportasi dan komunikasi 5,68 persen; restoran dan hotel 5,69 persen; dan lainnya 1,84 persen.

 

Reporter: Anggun P.Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya