Waktu Tempuh Skytrain Bandara Soetta Bakal Lebih Cepat dari 15 Menit Jadi 5 Menit

Skytrain merupakan moda transportasi tanpa awak dengan menggunakan sistem automated guideway transit yang pertama di Indonesia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Nov 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2018, 10:00 WIB
Skytrain Kereta Tanpa Awak, Begini Penampakannya di Bandara Soekarno-Hatta
Kereta tanpa awak, Skytrain berada di jalur lintasan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (15/8). Skytrain akan melayani penumpang dari Integrated Building, Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3, dan arah sebaliknya. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura II (Persero) memastikan berupaya meningkatkan layayan kepada penumpang Bandara Soekarno Hatta. Ini terkait adanya gangguan skytrain Bandara Soekarno-Hatta pada minggu lalu, karena dilakukan pemeliharaan.

AP II pun meminta maaf atas gangguan ini. "Kami terus meningkatkan pelayanan dengan selalu diiringi oleh kajian serta evaluasi berkala demi keamanan dan kenyamanan para penumpang," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam keterangannya, Kamis (22/11/2018).

Salah satu upaya peningkatan pelayanan tersebut adalah dengan menjalankan Sistem pengoperasian skytrain yang akan menjalankan pengoperasian full OCC (Operation Command Center) untuk meningkatkan waktu tempuh (headway) skytrain yang semula 15 menit menjadi hanya 5 menit saja pada awal tahun 2019 dengan menggunakan minimal 3 trainset dari 6 yang dimiliki.

Dikatakan jika, keselamatan penumpang merupakan prioritas utama AP II. Dengan kapasitas dan waktu tempuh yang terus ditingkatkan, diharapkan penumpang akan dapat lebih nyaman merasakan pelayanan yang diberikan perusahaan.

Skytrain merupakan moda transportasi tanpa awak dengan menggunakan sistem automated guideway transit yang pertama di Indonesia. Saat ini telah beroperasi skytrain dengan dual track pada lintasan sepanjang 3 km.

"Kedepannya pengoperasian skytrain akan dilengkapi dengan track yang diperpanjang sampai ke Terminal 4 dan area komersial Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan sistem pengoperasian yang akan dijalankan secara otomatis," pungkas Awaluddin.

AP II Tambah Trainset pada Skytrain Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Skytrain Kereta Tanpa Awak, Begini Penampakannya di Bandara Soekarno-Hatta
Petugas duduk di ruang kontrol kereta tanpa awak Skytrain di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (15/8). Skytrain akan melayani penumpang dari Integrated Building, Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3, dan arah sebaliknya. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Penambahan trainset fasilitas kereta layang (skytrain) Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah dilakukan PT Angkasa Pura II (Persero). Kini, fasilitas yang menghubungkan kereta bandara dengan terminal 1, 2, dan 3 tersebut memiliki daya angkut hingga 352 penumpang.

Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengungkapkan penambahan trainset ini sudah sesuai dengan target perusahaan untuk meningkatkan daya angkut skytrain yang semakin hari semakin diminati penumpang baik domestik maupun internasional.

"Sesuai dengan target awal kami bahwa penambahan skytrain ini kita laksanakan pada pertengahan Agustus. Selanjutnya adalah pengoperasian full OCC (Operation Command Center) untuk mempercepat headway dari skytrain," jelas Awaluddin dalam keterangannya, Senin (27/8/2018).

Sistem pengoperasian Skytrain Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat ini masih dioperasikan dengan Kecepatan maksimal yang mampu ditempuh 30km/jam dengan headway 15 menit dan hanya membutuhkan 1 menit untuk menurunkan/menaikkan penumpang. Kedepannya skytrain ini akan dioperasikan dengan headway 5 menit.

Awaluddin menargetkan diakhir tahun 2018 peningkatan headway tersebut telah siap. "Tentu kami terus melakukan pengkajian serta evaluasi untuk sistem ini. Keselamatan penumpang selalu menjadi prioritas utama kami. Target kami diakhir 2018, headway skytrain akan menjadi 5 menit," tutup Awaluddin.

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya