Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura II (Persero) berencana menambah rangkaian skytrain di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Penambahan ini sebagai upaya peningkatan layanan di bandara terbesar di Indonesia tersebut.
Skytrain tersebut kini mampu mengangkut 176 orang tiap perjalanannya. Di sisi lain, jumlah penumpang di Bandara Soetta terus mengalami peningkatan. Untuk itu AP II berencana untuk melakukan pengembangan fasilitas Skytrain.
“Dilihat dari kenaikan pergerakan penumpang dari tahun ke tahun serta kurang lebih sebanyak 80 persen mayoritas pengguna skytrain adalah penumpang, maka kami akan melakukan pengembangan agar mereka tidak perlu menunggu lama untuk mobilisasi antarterminal," papar Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, Selasa (19/6/2018).
Advertisement
Beberapa hal yang akan dikembangkan dari skytrain di Soekarno-Hatta adalah rencana penambahan 3 trainset lagi di bulan september 2018. Sehingga nantinya ada 6 trainset yang dapat mengangkut hingga 352 orang tiap perjalanan.
Selain itu, ada juga rencana pengotomatisan pengoperasian trainset tanpa awak, Kecepatannya pun akan ditambah dari headway yang semula 13 menit terpangkas menjadi 6 menit, sehingga frekuensi kereta juga akan lebih banyak dari yang tersedia saat ini.
Sementara itu kondisi rute existing skytrain di Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah Terminal 1 – Stasiun Kereta Bandara - Terminal 2 – Terminal 3 (pp).
Rute ini rencananya akan diperpanjang menuju ke rencana pembangunan Terminal 4 di area Soewarna Golf dan ke area komersial sky city yang saat ini pun masih dalam rencana pembangunan.
Fasilitas Pendukung
Tidak hanya mengembangkan skytrain, Angkasa Pura II juga akan membangun dan menyediakan fasilitas pendukung dari kereta layang ini seperti sky bridge, lintasan, shelter, serta sistem dan persinyalan, yang merupakan hal fundamental dalam pengoperasian skytrain tersebut.
“Progress pembangunan lintasan dan shelter tahap 1 sudah 100 persen, sedangkan progress pengembangan sistem dan persinyalan otomatis hampir mencapai 100 persen, dengan adanya rencana pengembangan sky train ini minimun connecting time (MCT) yg diperlukan untuk berpindah antar terminal akan lebih efisien,” pungkas Awaluddin.
Skytrain merupakan moda transportasi tanpa awak dengan menggunakan sistem automated guideway transit yang pertama di Indonesia.
Saat ini di Bandara Internasional Soekarno-Hatta memiliki 3 trainset yang beroperasi dual track (track A dan B) dengan lintasan sepanjang 3.07 km. Kecepatan maksimalnya adalah 30 km/ jam, dengan headway 13 menit dan dwell time 1 menit.
Namun, pengoperasian skytrain saat ini masih bersifat manual, yaitu masih melibatkan awak pengemudi di dalamnya.
Advertisement