Menhub: Proyek LRT Bukan Biang Kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek

Menhub mengetahui hal tersebut setelah menerima laporan hasil rapat yang digelar Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dengan sejumlah pihak terkait.‎‎

oleh Septian Deny diperbarui 28 Nov 2018, 17:15 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2018, 17:15 WIB
Tol Cikampek Macet Parah di Puncak Arus Mudik
Antrean kendaraan melintasi ruas Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Rabu (13/6). Pada H-2 Lebaran, kepadatan di ruas tol Jakarta-Cikampek disebabkan karena penyempitan jalur, lantaran ada proyek pembangunan LRT dan Tol Elevated. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
 
Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) bukan penyebab dari kemacetan parah yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek selama ini.
 
Hal tersebut setelah dirinya menerima laporan hasil rapat yang digelar Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dengan sejumlah pihak terkait.‎‎
 
 
"Rapat BPTJ kemarin, ada dua rekomendasi yang secara prinsip," ujar dia dalam acara Simposium Internasional Lingkungan Kelautan di Jakarta, Rabu (28/11/2018).
 
Salah satu rekomendasi yang dihasilkan yaitu soal keberadaan alat-alat berat dari pengerjaan proyek kereta cepat dan tol Jakarta Cikampek II (elevated). Rupanya keberadaan alat-alat berat di ruas tol Jakarta-Cikampek ini yang menjadi penyumbang kemacetan.
 
"Rekomendasi bagi mereka yang membangun di situ. Dari hasil yang kita lakukan, antara kereta cepat dan elevated, itu kerja sama dalam satu entitas. Kita jadikan satu kontraktor. Supaya alat-alat beratnya tidak bertumpuk di persimpangan Cikunir. Dengan itu, ruang-ruang yang dibutuhkan untuk berjalan bisa tetap berjalan," jelas dia.
 
Sementara untuk proyek LRT, lanjut dia, tidak berdampak pada kemacetan karena lokasi pengerjaannya yang tidak berada di titik kemacetan. Oleh sebab itu, proyek transpotasi massal ini dinyatakan tidak menjadi masalah.
 
"Setelah kita klarifikasi, ternyata LRT berkegiatan di km 15, jadi tidak masalah. Tetapi atas dua titik kegiatan itu (kereta cepat dan tol elevated) akan terus pantau titik-titik agar ruang jalan itu bisa berjalan baik," tandas dia.

Menhub Pastikan Proyek LRT dan Kereta Cepat Rampung Sesuai Target

Tol Cikampek Macet Parah di Puncak Arus Mudik
Antrean kendaraan melintasi ruas Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Rabu (13/6). Pada H-2 Lebaran, kepadatan di ruas tol Jakarta-Cikampek disebabkan karena penyempitan jalur, lantaran ada proyek pembangunan LRT dan Tol Elevated. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan menghentikan sementara dua pekerjaan proyek infrastruktur yaitu pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung oleh KCIC dan proyek pembangunan LRT Jabodetabek di ruas tol Jakarta-Cikampek (Japek) km 11 sampai dengan 17. Langkah ini diambil guna mengurangi kemacetan yang terjadi di tol Japek.

Namun meskipun dihentikan Budi memastikan kedua proyek infrastruktur itu akan berjalan sebagaimana mestinya. Proyek-proyek tersebut akan rampung dari rencana semula yang sudah ditetapkan.

"Kami bukan berarti jadi membatalkan (kedua proyek) infrastruktur itu. Melainkan kami harus berpikir lebih koordinatif, harus berpikir bersama-sama tanpa mau menang sendiri," ucapnya di Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Meski menuai pro dan kontra, Budi Karya menegaskan, masyarakat sebaiknya tidak perlu khawatir. Kedua proyek infrastruktur akan segera dirasakan manfaatnya dan rampung sesuai target dari rencana awal.

"Tidak ada pembatalan (proyek). LRT saya pastikan tetap selesai 2019 akhir, tinggal atur waktunya saja. Semuanya tetap jalan sebagaimana mestinya, jadi tinggal ditetapkan saja, diatur waktunya," pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya