Liputan6.com, Jakarta - CEO Space X Elon Musk memiliki ambisi setinggi langit yaitu melakukan tamasya ke bulan dan membuat pemukiman di Mars. Ambisi itu akan dikalahkan oleh miliarder berdarah Rusia yang targetnya melewati sabuk asteroid.
Dilansir dari NBC News, miliarder Yuri Milner tengah mempersiapkan pencarian kehidupan alien di Ecledius, sebuah bulan di Saturnus. Operasi yang dilakukan pun akan dilakukan dengan biaya murah, meskipun juga menjadi lebih berisiko.
Ambisi itu akan diwujudkannya melalui program Breakthrough Starshot yang ia dirikan. Dan diam-diam, yayasan itu sudah punya deal dengan NASA.
Advertisement
"Kami membentuk workshop kecil seputar ide ini: Bisakah kamu merancang misi ke Enceladus yang berbiaya rendah, didanai swasta, serta dapat diluncurkan secepat mungkin?" papar sang miliarder.
Baca Juga
Jika rencananya berhasil, maka ini akan menjadi eksplorasi angkasa luar pertama yang disokong dana swasta. Pesawat antariksa berukuran kecil tanpa awak akan dibangun dengan konsultasi bersama NASA.
Program ini adalah bagian dari Breakthrough Initiatives yang dimulai Milner pada 2015 lalu. Sang miliarder pun telah menginvestasikan uang sebesar USD 100 juta untuk Breakthrough Initiatives. Ahli Fisika Stephen Hawking juga telah merestui rencana Milner ini.
Miliarder lain seperti pendiri Google Sergey Brin, CEO Facebook Mark Zuckerberg dan CEO Alibaba Jack Ma pun ikut terlibat pada Breakthrough Prize yang memberikan hadiah uang sebesar USD 3 juta bagi ilmuwan yang memberikan sumbangsih di bidang sains kehidupan, fisika fundamental, dan matematika.
Menurut Forbes, kekayaan Miller ditaksir mencapai USD 3,7 miliar (Rp 53,5 triliun). Ia sukses bergerak di bidang investasi di dunia teknologi dan digital seperti Facebook, JD.id, dan Xiaomi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Siapkan Triliunan untuk Cari Alien
Sebelumnya, miliarder, investor, dan ahli fisika keturunan Rusia Yuri Milner memprakarsai misi luar angkasa untuk mencari kehidupan alien dengan dana swasta. Dana sebanyak USD 200 juta atau setara Rp 2,8 triliun (USD 1 = Rp 14.471) diinvestasikannya untuk dua program luar angkasa lewat Breakthrough Initiative yang ia dirikan.
Dana USD 200 juta itu dibagi dua, USD 100 juta (Rp 1,4 triliun) untuk proyek Breakthrough Listen yang bertujuan menanti "ping" dari alien, dan USD 100 juta lagi untuk proyek Breakthrough Starshot yang membangun sebuah pesawat luar angkasa kecil bertenaga laser, demikian lansiran Space.
"Kami berpikir, dari dalam yayasan kami, apakah ada cara untuk membantu pemerintah (di proyek luar angkasa) dengan dana swasta?" demikian penuturan Milner.
Misi luar angkasa Breakthrough Initative tertarik untuk menelusuri Europa (bulan Jupiter) dan Enceladus (satelit Saturnus) yang memiliki cairan di bawah permukaan es mereka. Planet Venus juga dijadikan pilihan.
Tiga pilihan itu dianggap lebih menjanjikan ketimbang Mars, padahal miliarder lain seperti Elon Musk mengincar planet tetangga itu.
"Pada planet Mars, kamu harus menembus ke bawah tanah, bermeter-meter, bahkan bisa saja lusinan meter, agar bisa menemukan sesuatu yang berpotensi menarik," ujar sang miliarder.
Advertisement