Selain Trump, Ini Deretan Presiden AS yang Pernah Tutup Pemerintahan

Pemerintahan Amerika Serikat tutup karena masalah anggaran yang jadi sandera. Sejak kapan terjadi?

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Des 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2018, 18:00 WIB
Donald Trump cekcok dengan Jurnalis CNN
Presiden AS, Donald Trump mengarahkan telunjuk ke jurnalis CNN Jim Acosta saat seorang staf mencoba menarik mikrofon darinya dalam konferensi pers di Gedung Putih, Rabu (7/11). Ketegangan bermula dari pertanyaan sang wartawan soal imigran. (AP/Evan Vucci)

Liputan6.com, Washington D.C. - Di Amerika Serikat (AS), penutupan pemerintahan (government shutdown) adalah istilah ketika eksekutif menolak menandatangani sebuah RUU pendanaan atau pihak Kongres tidak mau meloloskan RUU tersebut.

Singkatnya: penyanderaan anggaran akibat tarik-ulur kebijakan dan politik. Tak mengagetkan bila penutupan pemerintah dipakai sebagai alat politik. Aksi saling menyalahkan pun terjadi.

Akibat penutupan pemerintahan, banyak pegawai pemerintah harus diliburkan, dan ratusan ribu pekerja bisa kena dampak. Bila tetap kerja pun gaji mereka tersendat karena masalah anggaran.

Pada kasus terkini, Presiden AS Donald Trump tidak mau menandatangani anggaran untuk karena RUU-nya tidak menyertakan duit untuk membangun tembok di perbatasan selatan. Duit yang diminta Trump sebesar USD 5 miliar atau Rp 72,2 triliun (USD 1 = Rp 14.542).

Bagaimana sejarah penutupan pemerintahan AS? Dirangkum oleh ThoughtCo. dan berbagai sumber, berikut daftarnya:

1. Era Presiden Gerald Ford (1974-1977)

Code name (4)
(Sumber Gerald R Ford Library)

- 30 September-11 Oktober 1976 (10 hari) 

Presiden Gerald Ford (Partai Republik) melakukan veto pada anggaran sebesar USD 56 miliar yang dia pandang terlalu tinggi.

2. Era Presiden Jimmy Carter (1977-1981):

Presiden AS ke-39 Jimmy Carter
Presiden AS ke-39 Jimmy Carter (AP Photo/Diane Bondareff)

Walau hanya menjabat satu periode, Presiden Jimmy Carter (Partai Demokrat) menghadapi penutupan pemerintahan hampir setiap tahun. Masalah ada yang berakar dari anggaran aborsi, hingga anggaran pertahanan yang dianggap Carter mubazir. 

- 30 September-13 Oktober 1977 (12 hari)

- 31 Oktober-9 November 1977 (8 hari)

- 30 November-9 Desember 1977 (8 hari)

- 30 September-18 Oktober 1978 (18 hari)

- 30 September-12 Oktober 1979 (11 hari)

 

3. Era Presiden Ronald Reagan (1981-1989)

Presiden AS Ronald Reagan saat bertemu dengan para staf dan menteri Gedung Putih saat menyiapkan pidato penjelasan soal 'Iran - Contras Affair' atau Skandal Iran - Contras 1986 (Wikimedia Commons)
Presiden AS Ronald Reagan saat bertemu dengan para staf dan menteri Gedung Putih saat menyiapkan pidato penjelasan soal 'Iran - Contras Affair' atau Skandal Iran - Contras 1986 (Wikimedia Commons)

Presiden Reagan (Partai Republik) menikmati popularitas tinggi sebagai lawan Uni Soviet di perang dingin. Penutupan pemerintahan terjadi beberapa kali dalam waktu yang relatif singkat.  

Pada 1981, sang presiden ingin mengurangi anggaran, namun ditolak Kongres karena mengurangi dana bagi para lansia. Pernah juga terjadi penutupan di akhir 1982 akibat Reagan ingin menambah anggaran MX misil. Kompromi pun terjadi dengan membatalkan dana misil, tetapi memberikan dana ke Israel.

- 20 November-23 November 1981 (2 hari)

- 30 September - 2 Oktober 1982 (1 hari)

- 17 Desember-21 Desember 1982 (3 hari)

- 10 November-14 November 1983 (3 hari)

- 30 September-3 Oktober 1983 (2 hari)

- 3 Oktober-5 Oktober 1984 (1 hari)

- 16 Oktober-18 Oktober (1 hari)

- 18 Desember-20 Desember 1987 (1 hari)

4. Era Presiden George W.H. Bush (1989-1993)

George H.W. Bush
Foto file 19 November 1992, Presiden AS George Bush melambaikan tangan saat menaiki Marine One untuk berakhir pekan di retret kepresidenan di Camp David, Maryland. Bush Senior meninggal dunia pada Jumat waktu setempat di usia 94 tahun. (Luke FRAZZA / AFP)

- 5 Oktober-9 Oktober 1990 (total 3 hari) 

Penutupan terjadi karena Presiden Bush (Partai Republik) ingin menambah pajak. Itu ditentang oleh basis konservatif yang memegang janji sang presiden untuk tidak menambah pajak.

5. Era Presiden Bill Clinton (1993-2001)

20170121-Pelantikan-Donald-Trump-AS-Hillary-Clinton-AP
Mantan calon presiden dari partai Demokrat, Hillary Clinton dan Suaminya yang merupakan mantan Presiden AS, Bill Clinton tiba menghadiri pelantikan Donald Trump menjadi Presiden AS ke-45 di Washington, DC, AS, (20/1). (Win McNamee/Pool Photo via AP)

Penutupan di era Presiden Clinton (Partai Demokrat) adalah yang terlama sepanjang sejarah, yakni 21 hari pada tahun 1995. Penyebabnya adalah soal alokasi anggaran pemerintah yang tak disetujui Kongres. 

Kerugian yang dicapai saat itu mencapai USD 1,4 miliar atau sekarang setara USD 2,3 miliar (Rp 33,4 triliun).

- 13 November-19 November (total 5 hari)

- 5 Desember 1995-6 Januari 1996 (21 hari)

 

 

6. Era Presiden Barack Obama (2009-2017)

Romantisnya Obama yang Selalu Menggandeng Tangan Istri
Presiden Amerika Serikat (AS) ke-44, Barack Obama menggandeng tangan sang istri, Michelle Obama, sambil menyapa awak media saat berjalan di halaman sisi selatan Gedung Putih di Washington, 28 September 2016. (AFP PHOTO / ZACH GIBSON)

- 1 Oktober-17 Oktober 2013 (16 hari)

Penutupan di era Presiden Obama (Partai Demokrat) terjadi akibat anggaran untuk Affordable Care Act (UU Perawatan Terjangkau) atau terkenal dengan nama Obamacare. Kerugian pemerintah capai USD 24 miliar atau USD 25,9 miliar (Rp 376,6 triliun). 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya