Relawan Pertamina Hulu Energi Bantu Korban Tsunami Selat Sunda

Relawan Pertamina Hulu Energi ikut membantu korban tsunami Selat Sunda.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Des 2018, 12:15 WIB
Diterbitkan 28 Des 2018, 12:15 WIB
Pandangan Udara Kerusakan Terparah Akibat Tsunami Selat Sunda
Pemandangan dari udara kawasan pemukiman nelayan di Kampung Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Selasa (24/12). Situasi Kampung Sumur gelap gulita karena listrik mati saat tsunami menerjang. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) telah turun untuk menyalurkan bantuan kepada korban tsunami Selat Sunda. Para relawan berangkat langsung dan dilepas oleh Direktur Utama PHE, Meidawati (26/12/2018) bertempat di lobi kantor PHE jalan TB Simatupang.

PT Pertamina Hulu Energi (PHE), melalui Tim Emergency Response & Crisis Management (ERCM) dan CSR PHE Peduli, juga turut berkontribusi untuk penanggulangan pasca bencana tsunami Selat Sunda. Sebanyak 31 relawan yang terdiri dari tenaga kesehatan dan tim logistik berangkat ke lokasi bencana.

“Tugas yang diemban oleh Tim Emergency Response & Crisis Management adalah tugas mulia, karena membantu banyak korban terdampak tsunami. Saya juga berpesan kepada teman-teman untuk menjaga kesehatan dan juga keselamatan” tegas Meidawati.

Bantuan tahap pertama yang diserahkan berupa obat-obatan, perlengkapan medis juga kebutuhan logistik bagi korban bencana tsunami Selat Sunda, yaitu makanan, susu, selimut, perlengkapan mandi serta perlengkapan memasak yang dibawa oleh 7 truk pengangkut. Ditambah berbagai kendaraan operasional lapangan, total armada yang diberangkatkan dari PHE berjumlah 15 unit kendaraan.

Berkoordinasi dengan BNPB, ESDM dan SKK Migas, Tim ERCM PHE akan mendistribusikan bantuan ke 3 titik yakni posko Pertamina Peduli Tanjung Gerem, Posko Desa Taman Jaya dan Posko Desa Cigarombong Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang.

Selain membawa misi penyerahan bantuan, para relawan juga akan melakukan survey kondisi untuk penentuan langkah bantuan lanjutan baik jangka pendek maupun jangka panjang kepada korban tsunami Selat Sunda. Nantinya bantuan tahap pertama akan disusul dengan tahap selanjutnya, sehingga secara berkesinambungan PHE turut berperan dalam penganggulangan bencana tsunami Selat Sunda.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 429 orang tewas yang tersebar di 5 kabupaten yaitu Serang, Pandeglang, Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus dengan korban terbanyak dari Kabupaten Pandeglang.

Karyawan RSUD Tarakan Korban Tsunami Dapat Santunan Total Rp 286,5 Juta

Tsunami Anyer
Kendaraan melintas di antara puing-puing setelah tsunami menerjang kawasan Anyer, Banten, Minggu (23/12). Tsunami menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan, dan Serang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebanyak 55 karyawan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat, menjadi korban tsunami Selat Sunda pada Sabtu, 22 Desember 2018.

Direktur Utama Bank DKI Wahyu Widodo menyerahkan bantuan atau santunan untuk pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan Jakarta Pusat yang menjadi korban Tsunami di Pantai Anyer baik yang meninggal ataupun luka-luka. 

"Baru ter-update jumlah korban meninggal tercatat sebanyak 26 (korban), tapi ternyata nambah menjadi 27 orang. Total bantuan dari karyawan Bank DKI Rp 286,5 juta," kata Wahyu dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (27/12/2018).

Dia menjelaskan, korban meninggal dunia diberikan santunan masing-masing sebesar Rp 7,5 juta sedangkan korban yang luka-luka diberikan bantuan sebesar Rp 3 juta.

"Kami berusaha untuk bisa membantu dalam bentuk apa yang bisa kami bantu. Jangan dilihat jumlahnya, sebagai rasa empati dari kami sebagai sesama bagian dari Pemprov DKI," ucapnya.

Sebelumnya, saat peristiwa tsunami sekitar 80 karyawan RSUD Tarakan tengah mengikuti acara gathering di Pantai Carita, Banten. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya