Rupiah Lanjutkan Penguatan Jelang Libur Panjang

Sepanjang Jumat siang ini, nilai tukar rupiah bergerak di kisaran 14.538-14.553 per dolar AS.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Des 2018, 12:59 WIB
Diterbitkan 28 Des 2018, 12:59 WIB
Persiapan Uang Tunai Bi
Petugas melakukan pengepakan lembaran uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (21/12). Bank Indonesia (BI) mempersiapkan Rp 193,9 triliun untuk memenuhi permintaan uang masyarakat jelang periode Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang libur panjang. Hal itu didorong dari dolar Amerika Serikat yang tertekan lantaran kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi AS imbas shutdown atau penutupan pemerintahan AS.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Jumat (28/12/2018), rupiah menguat 21 poin atau 0,1 persen ke posisi 14.542 terhadap dolar AS dari posisi perdagangan Kamis 27 Desember 2018 di posisi 14.563 per dolar AS.

Data Bloomberg pun menunjukkan rupiah menguat pada awal sesi perdagangan. Rupiah menguat 8 poin menjadi 14.553 per dolar AS dari penutupan perdagangan kemarin 14.561 per dolar AS. Kini rupiah bergerak di kisaran 14.551 per dolar AS.

Sepanjang Jumat siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.538-14.553 per dolar AS. Dengan penguatan tersebut membuat, koreksi rupiah terhadap dolar AS sebesar 7,29 persen.

Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransu menuturkan, rupiah menguat lebih didorong sentimen eksternal. Hal itu dipicu dari dolar AS yang tertekan karena pemerintahan AS shutdown. Hal itu dapat membuat pertumbuhan ekonomi AS akan terpangkas.

"Selain itu wall street bergejolak, hal itu menunjukkan kecenderungan investor khawatir terhadap perlambatan ekonomi AS. Ini membuat dolar AS tertekan,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Selain itu, dari sentimen internal juga sepi. Ini karena momen menyambut libur panjang sehingga perdagangan sepi. Putu prediksi, nilai tukar rupiah bergerak di kisaran 14.490-14.560 per dolar AS menjelang akhir pekan ini. "Dari dalam negeri minim sentimen. Perdagangan sepi," kata Putu.

 

Rupiah Kembali Menguat pada Perdagangan Kemarin

Pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS
Petugas menghitung uang pecahan dolar Amerika di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Jumat (18/5). Pagi ini, nilai tukar rupiah melemah hingga sempat menyentuh ke Rp 14.130 per dolar Amerika Serikat (AS). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Kamis pekan ini. Rupiah kembali ke posisi 14.500 per dolar.

Mengutip kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah menguat 39 poin atau 0,26 persen ke posisi 14.563 per dolar AS pada 27 Desember 2018 dari posisi 26 Desember 2018 di posisi 14.602 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 15 poin atau 0,10 persen ke posisi 14.562 per dolar AS dari penutupan perdagangan kemarin di kisaran 14.577.

Pada Kamis siang, rupiah bergerak di posisi melemah ke posisi 14.580 per dolar AS. Sepanjang Kamis pekan ini, rupiah bergerak di kisaran 14.557-14.585 per dolar AS. Dengan penguatan tersebut membuat rupiah melemah 7,58 persen terhadap dolar AS pada 2018.

Mengutip laman Antara, Analis Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menuturkan, rilis data tingkat keyakinan konsumen Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu faktor yang menjadi perhatian pelaku pasar.

"Jika data tingkat keyakinan konsumen AS dirilis lebih rendah dari perkiraan, dolar AS kemungkinan akan kembali tertekan,” tutur dia.

Ia menambahkan, pelaku pasar juga dibayangi kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi AS akibat shutdown pemerintahan sehingga pergerakan dolar AS tertahan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya