Pembangunan Gedung Baru Sekretariat ASEAN Ditargetkan Rampung Maret 2019

Perkembangan pembangunan Gedung Sekretariat ASEAN saat ini sudah mencapai 85 persen, dan ditargetkan rampung pada Maret 2019.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 08 Jan 2019, 10:24 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2019, 10:24 WIB
Pembangunan Gedung Baru Sekretariat ASEAN. Dok Kementerian PUPR
Pembangunan Gedung Baru Sekretariat ASEAN. Dok Kementerian PUPR

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan bantuan teknis bagi Kementerian Luar Negeri terkait pembangunan Gedung Sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) yang berlokasi di Jalan Trunojoyo Nomor 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, perkembangan pembangunan Gedung Sekretariat ASEAN saat ini sudah mencapai 85 persen, dan ditargetkan rampung pada Maret 2019.

"Gedung ini nantinya akan memiliki Sertifikat Laik Fungsi (SLF). Gedung ini juga didesain ramah lingkungan dengan standar Sertifikat Green Building Tingkat Platinum dari Green Building Council Indonesia (GBCI)," kata dia dalam sebuah keterangan tertulis, Selasa (8/1/2019).

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi turut mengimbau agar optimalisasi penyelesaian pekerjaan juga harus mencermati aspek kualitas kerja.

"Ketika kita fokus mengejar waktu penyelesaian, tetap kita harus perhatikan kualitas karena menyangkut keamanan," imbuhnya.

 

 

Rincian Gedung

Pembangunan Gedung Baru Sekretariat ASEAN. Dok Kementerian PUPR
Pembangunan Gedung Baru Sekretariat ASEAN. Dok Kementerian PUPR

Pembangunan gedung sendiri dilakukan di atas lahan seluas 11.369 m2 dengan luas bangunan 49,993 m2.

Gedung memiliki 2 Tower dengan masing-masing setinggi 16 lantai, yang dilengkapi dengan 2 basement, dan 1 podium yang terdiri dari 5 lantai. Konstruksi yang digunakan juga telah mengakomodir bangunan tahan gempa.

Untuk menghubungkan dua tower, terdapat jembatan penghubung (skybridge) sepanjang 40,5 meter. Jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di Indonesia untuk kategori jembatan gedung tanpa penyangga dan mendapatkan piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia.

Total anggaran pembangunan gedung ini sebesar Rp 448,77 miliar dengan menggunakan sumber dana APBN tahun anggaran 2017-2018.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya