Liputan6.com, Jakarta - Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir Maret 2019. Transportasi massal tersebut akan melayani masyarakat selama 19 jam dalam sehari.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, tiap harinya, MRT Jakarta akan mulai beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga 24.00 WIB. Sehingga setiap harinya, moda transportasi tersebut akan beroperasi selama 19 jam.
"Pada saat beroperasi normal nantinya, MRT Jakarta akan mulai dari jam 5 pagi, dari Lebak Bulus ke Bundaran HI 30 menit dan yang akan masuk depo terakhir di jam 12 malam. Jadi kita akan beroperasi 19 jam," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Advertisement
Baca Juga
Untuk waktu kedatangan kereta, lanjut dia, ditargetkan setiap 5 menit sekali. Hal ini berlaku pada jam sibuk seperti pagi dan sore hari.
"Pada jam sibuk kita akan beroperasi untuk headway sekitar 5 menit. Jadi setiap 5 menit ada kereta. Jadi jam 7 dari Lebak Bulus, 07.30 sampai di bundaran HI. 07.05 ada lagi dari lebak bulus, 07.10 ada lagi," kata dia.
Sementara di luar jam sibuk, waktu kedatangan kereta menjadi setiap 10 menit sekali. Hal ini menyesuaikan dengan banyaknya penumpang yang menggunakan layanan MRT Jakarta.
"Pada jam-jam tidak sibuk headway-nya kita tingkatkan menjadi setiap 10 menit. Karena pada saat itu kebutuhan perjalanan tidak setinggi pada rush hour. Pada rush hour pagi sore dan menjelang malam itu 5 menit headway," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sekali Jalan, MRT Jakarta Mampu Angkut 1.900 Penumpang
William Sabandar juga mengatakan, untuk satu rangkaian kereta bisa mengangkut penumpang hingga 1.900 orang.
"Sekali angkut bisa sampai 1.800-1.900 penumpang. Jadi banyak yang bisa kita angkut," ujar dia.
BACA JUGA
Pada awal dioperasikan, yaitu pada akhir Maret 2019, MRT Jakarta menargetkan mampu mengangkut sekitar 65 ribu penumpang per hari. Angka tersebut diharapkan terus meningkat hingga 130 ribu penumpang per hari."Ketika buka di akhir Maret itu inginnya 65 ribu penumpang per hari.
Kemudian sejalan dengan perkembangan dan integrasinya sudah mulai bagus, kita harapkan sampai dengan 130 ribu penumpang per hari. Itu cukup banyak," kata dia.
Dengan demikian, lanjut William, beroperasinya MRT Jakarta nanti diharapkan pengguna kendaraan pribadi mau beralih ke MRT sehingga mampu menurunkan tingkat kemacetan di Jakarta.
"Dan itu jumlah yang memindahkan orang 130 ribu orang per hari secara signifikan akan bisa mulai mengatasi penurunan kendaraan yang masuk ke kota dari arah selatan," tandas dia.
Advertisement