Liputan6.com, Jakarta - Harga emas tergelincir pada perdagangan selasa ke level terendah dalam lebih dari lima minggu karena penguatan dolar AS. Mata uang AS menguat karena data ekonomi yang kuat sehingga mendorong kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Mengutip CNBC, Rabu (6/3/2019), harga emas di pasar spot tidak berubah di level USD 1.286,50 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun USD 2,80 per ounce menjadi USD 1.284,70 per ounce.
"Dengan prospek akan terjadinya perjanjian perdagangan AS-China dan pelunakan negosiasi Brexit tampaknya menjadi hal yang positif. Orang-orang keluar dari emas dan mengubahnya menjadi saham," kata Walter Pehowich, Wakil Presiden Eksekutif Dillon Gage Metals.
Advertisement
Baca Juga
"Jika ada kesepakatan perjanjian perdagangan maka akan lebih banyak ruang untuk ekuitas dan kemudian kenaikan emas bisa berakhir." tambah dia.
Pada Jumat lalu, harga emas turun di bawah USD 1.300 per ounce, terluka oleh penguatan dolar AS. Emas telah merosot lebih dari 2 persen bulan ini karena pembicaraan perdagangan antara Beijing dan Washington dipercepat, dengan laporan mengatakan kesepakatan dapat selesai pada pertemuan puncak sekitar 27 Maret.
Pasar saham global menguat di level tertinggi lima bulan menyusul kepastian langkah-langkah stimulus China setelah menurunkan target pertumbuhannya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perdagangan Sebelumnya
Pada perdagangan Senin, harga emas juga tertekan karena dolar Amerika Serikat (AS) dan harga saham naik ditopang optimisme tentang kemungkinan kesepakatan perdagangan antara AS dan China, sementara platinum merosot 3 persen karena investor mengambil keuntungan dari reli baru-baru ini.
AS dan China, dua ekonomi terbesar dunia mendekati kesepakatan yang akan menurunkan tarif AS atas barang-barang China senilai setidaknya USD 200 miliar, kata sebuah sumber yang diberi penjelasan tentang perundingan, Minggu.Â
BACA JUGA
Dikutip dari Reuters, Selasa (5/3/2019), harga emas di pasar spot turun 0,5 persen menjadi USD 1.286,94 per ounce. Selama sesi, harga emas turun hingga USD 1.282,5 per ounce, terendah sejak 25 Januari. Harga emas berjangka AS jatuh untuk sesi keenam berturut-turut, turun 0,9 persen menjadi USD 1.287,5 per ounce.
"Ada sentimen risiko di pasar dengan pembicaraan positif AS-China, sehingga emas secara alami menarik kembali pada ekuitas yang kuat, dolar yang kuat dan berita geopolitik yang baik," kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dapat mencapai kesepakatan perdagangan formal pada pertemuan puncak sekitar 27 Maret, Wall Street Journal melaporkan pada hari Minggu.
Pasar global menyambut kesepakatan potensial, karena investor menuju ke aset berisiko, mengurangi permintaan untuk emas.
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap mata uang lainnya naik ke level tertinggi 10 hari. Imbal hasil AS yang meningkat mendorong permintaan untuk mata uang tersebut.
Advertisement