Liputan6.com, Jakarta - Ketika mulai beranjak dewasa, seseorang mau tidak mau harus mengenal dunia kerja. Namun, dengan berkembangnya era teknologi, tren pekerjaan pun berubah.
Sebelumnya orang musti capai-capai ke kantor, tapi sekarang sudah bisa dilakukan di rumah sendiri. Ini yang namanya pekerjaan remote atau bekerja dari jarak jauh. Pekerjaan remote sangat fleksibel dan diminati kaum milenial. Tantangannya, mereka yang bekerja remote acap kali dicap pengangguran oleh masyarakat. Apa kamu pernah merasakan pengalaman seperti ini?
Advertisement
Baca Juga
Banyak, kok, yang mengalaminya dan kamu tidak sendirian. Inilah beberapa sisi positif dan negatif menjadi pekerja remote dikutip dari Swara Tunaiku.
1. Jam Kerja Lebih Fleksibel
Kaum milenial itu terkenal aktif, kreatif, serta penuh karya. Mereka terkenal punya banyak kegiatan penunjang passion. Alhasil, ketika harus bekerja dengan jam kerja tertentu, bakal merepotkan karena terganggu untuk menciptakan karya demi karya. Oleh karena itu, banyak yang sampai begadang dan akhirnya terasa berat ketika harus bangun pagi untuk kerja ke kantor.
Maka dari itu, pilihan pekerjaan remote menjadi prioritas mereka saat ini. Mereka bisa tetap bekerja sekaligus menekuni hobi atau melakukan aktivitas lainnya. Pekerjaan pun bisa disesuaikan dengan jam yang mereka atur sendiri. Hanya saja, deadline dari atasan memang harus diutamakan ketimbang mengejar jumlah karya atau jam tayang lain.
2. Bebas dari Kejenuhan
Terkadang, bekerja di kantor itu sangat membosankan. Soalnya setiap hari harus bertemu dengan orang itu-itu saja. Tempatnya sama pula.
Sedangkan dengan menjadi pekerja remote, kamu jadi bebas menentukan di mana tempat ideal untuk mengerjakan tugas.
Saat ini, sudah banyak tersedia co-working space buat yang suka bekerja secara lepas tanpa perlu seragam.
3. Pengeluaran pun Jadi Lebih Hemat
Dengan menjadi pekerja remote, kamu tidak perlu memikirkan biaya transportasi lagi. Tidak perlu lagi memikirkan makan siang. Sebab, kamu bisa makan dan melanjutkan pekerjaan di rumah sendiri.
Pihak perusahaan juga diuntungkan karena tidak perlu menyediakan fasilitas untuk karyawan. Maka terciptalah situasi yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Advertisement
4. Wajib Pandai Mengatur Waktu
Biar jadwal tidak kacau, kamu perlu menerapkan manajemen waktu yang baik. Karena saking fleksibelnya, ternyata bisa menjadi bumerang buat kamu.
Gara-gara keasyikan mengerjakan pekerjaan sambilan, akhirnya pekerjaan utama pun tercecer. Tidak mudah memang. Kedisiplinan masih menjadi senjata utama para pekerja remote.
5. Persaingan dalam Bekerja Sewaktu-waktu Bisa Berubah
Salah satu keuntungan bekerja kantoran itu, kamu memiliki kesempatan untuk naik ke jenjang karier yang lebih tinggi. Ada momen saat junior naik status jadi senior.
Sedangkan untuk pekerja remote berbeda. Gara-gara tidak bertatap wajah, kamu pun jadi sulit untuk belajar banyak dari rekan. Begitu pula dengan persaingan dalam bekerja di perusahaan.
6. Seringnya Kejadian Miskomunikasi
Gara-gara tidak bertatap wajah secara langsung dengan atasan, akhirnya terjadilah miskomunikasi. Peluang tersebut sebetulnya sudah ada di lingkungan kantor. Hanya saja, lebih besar lagi peluangnya ketika dikondisikan di ranah pekerjaan remote. Sebelum buru-buru beralih ke pekerjaan remote, pertimbangkan hal ini dulu.
Apalagi jika kamu bekerja dengan perusahaan asing yang notabene jam di Indonesia berbeda dengan yang di sana. Kalau hanya disampaikan lewat video call ataupun telepon, tetap sulit untuk mereka pahami. Terutama jika bahasa asing belum begitu kamu kuasai. Itulah beberapa kelebihan serta kekurangan bekerja via remote. Memang, setiap pekerjaan itu ada plus-minusnya.
Salah satu kunci sukses bekerja remote adalah siap dengan risiko yang ada. Buatlah dirimu senyaman mungkin. Soalnya pekerja remote yang sukses selalu bisa membuat dirinya enjoy saat mengerjakan tugas demi tugas.
Advertisement