Ini Dia Cara Sehat Mengatur Keuangan

Berikut tips yang bisa kamu pakai untuk mengatur keuanganmu.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 21 Mar 2019, 09:30 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2019, 09:30 WIB
Uang
Ilustrasi uang (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pernah mengalami gaji bulanan cepat ludes kayak cinta satu malam? Salah satu penyebabnya itu karena tidak adanya catatan keluar-masuk uang. Padahal catatan itu sangat penting agar finansialmu selalu sehat.

Kalau sudah mengatur keuangan, tapi masih kecolongan, berarti ada yang salah selama ini.

Berikut tips dari Swara Tunaiku yang bisa kamu pakai untuk mengatur keuanganmu.

1. Berpegang Teguh pada Anggaran

Salah satu indikator bahwa keuanganmu dalam keadaan sehat yaitu memiliki alokasi pengeluaran untuk setiap bulannya.

Adapun yang perlu dimasukkan dalam anggaran meliputi tagihan listrik & air, makanan, pulsa & paket, hiburan, serta urusan rumah tangga.

Sebelum bikin anggaran, jangan lupa untuk sisihkan dana untuk tabungan serta kebutuhan darurat. 

2. Pangkas Biaya Pengeluaran

Merencanakan Dana Pendidikan Anak Semudah Menggenggam Smartphone
Ilustrasi mengatur keuangan.

Ketika mengevaluasi keadaan finansialmu, usahakan untuk mencatat secara cermat apa-apa saja yang termasuk pengeluaran bulanan.

Apakah pengeluaran itu penting atau bersifat mendesak? Apakah perlu? Jika tidak, mulailah untuk memangkasnya.

Pada saat beli sesuatu, perhatikan lagi jika ada promosi atau diskon biar bisa lebih hemat lagi pengeluarannya.

3. Mulai Merencanakan Tabungan

Permasalahan terkait pengeluaran serta utang telah menjadi topik umum yang sering dibahas di masyarakat. Begitu pula di lingkungan pertemanan atau kantor.

Beban yang begitu berat itu akhirnya menyebabkan kesulitan saat berkeinginan untuk menabung. Pertanyaannya, apakah benar keadaannya sesusah itu? Sering kali, makna susah itu lebih identik pada kurang-pedulinya terhadap kebiasaan buruk sehari-hari. Misalnya terbiasa mengeluarkan biaya hanya untuk ngopi, hangout, atau sekadar memancing.

Selama kamu punya niat yang kuat, pasti bisa menabung. Misalnya dengan cara menyisihkan sebagian gaji atau sekitar 10-30 persen dari penghasilan bulanan.

4. Tinjau Ulang Asuransi

Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Kedudukan asuransi begitu penting, terutama untuk asuransi kesehatan. Apa kamu sudah punya? Hal tersebut senada dengan kebutuhan terhadap asuransi lain, seperti asuransi pendidikan anak, tanggung gugat, serta asuransi jiwa.

Adanya asuransi tersebut berfungsi untuk melindungi, bahkan bisa membantu keuangan ketika berada dalam kondisi buruk.

5. Tinjau Aset yang Ada

Proses peninjauan aset minimal kamu lakukan setahun sekali. Terlebih, ketika menjelang pelaporan pajak.

Apa saja yang perlu dicatat? Mulai dari rumah, tanah, mobil, atau aset lain yang kamu punya.

Dalam situasi yang begitu mendesak, keberadaan aset ini sangat bermanfaat. Kamu pun bisa menaksir berapa nilai nominalnya dengan lebih mudah.

6. Teratur Membayar Tagihan KTA dan Kartu Kredit

Kartu Kredit
Ilustrasi Foto Kartu Kredit (iStockphoto)

Tercatat sejak beberapa tahun lalu, bahwa kaum milenial itu banyak yang menggunakan kartu kredit serta KTA.

Fungsi KTA serta kartu kredit hampir sama. Bedanya, KTA itu dalam bentuk tunai atau cash. Sedangkan limit di kartu kredit perlu penebusan bunga untuk mencairkan sebagiannya. Baik KTA maupun kartu kredit memiliki sistem tagihan sendiri-sendiri yang harus ditunaikan tepat waktu. Sebab, pinjaman yang mengalami tunggakan bisa membuat keuangan kamu jadi sakit.

Selain tanggungan membengkak, skor kredit kamu juga bisa memburuk. Alhasil, anggaran yang selama ini dikelola bisa berantakan dan kesempatan untuk pinjam lagi pun hilang.

7. Lakukan Investasi

Orang dulu, menabung itu di bank. Orang sekarang, menabung bisa diperusahaan lain dengan jalan investasi untuk mendapatkan passive income secara berkelanjutan.

Adapun jenis investasinya meliputi pembelian reksa dana, logam mulia, atau saham. Return hasil investasi bisa kamu gunakan di masa depan. Untuk berhasil mengatur keuangan secara berkesinambungan, tentu membutuhkan komitmen yang tinggi. Keuangan yang sehat tidak bisa diproses secara instan. Perlu adanya mindset positif yang terus ditanamkan setiap harinya.

Inilah yang rata-rata tidak dilalui oleh mereka yang kondisi keuangannya semakin memburuk dari hari ke hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya