Sudah Diresmikan, Berapa Tarif MRT Jakarta?

Presiden Jokowi telah meresmikan MRT Jakarta fase pertama dengan rute Stasiun Bundaran HI - Stasiun Lebak Bulus pada Minggu (24/3/2019).

oleh Athika Rahma diperbarui 24 Mar 2019, 11:17 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2019, 11:17 WIB
Bersama Anies, Jokowi Resmikan Pengoperasian MRT
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat peresmian pengoperasian Moda Raya Terpadu Jakarta fase 1 sekaligus pencanangan pembangunan MRT fase 2. di kawasan Bundaran HI, Minggu (24/3). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan MRT Jakarta fase pertama dengan rute Stasiun Bundaran HI - Stasiun Lebak Bulus pada Minggu (24/3/2019). Meski telah diresmikan, ternyata tarif MRT masih didiskusikan.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan tarif MRT Jakarta akan diumumkan pekan depan. Dia menyatakan hari Senin akan ada rapat khusus untuk membahas tarif MRT Jakarta. 

"Tarif MRT pekan depan. Nanti akan ada rapat pimpinan gabungan yang membahas soal itu," ungkapnya di Jakarta, Minggu (24/3/2019).

Peresmian MRT Jakarta hari ini memang bukan dalam rangka operasi komersial, karena pemerintah masih menggratiskan MRT hingga 1 April mendatang. Dalam tahap tersebut, nantinya akan dilakukan evaluasi mulai dari keamanan kereta hingga tata tertib penumpang.

Sementara, tarif MRT yang diusulkan berkisar antara Rp 8.500 hingga Rp 10 ribu. Nantinya, kata Anies, harga akan ditentukan per stasiun.

"Jadi nanti dari stasiun Lebak Bulus ke Bundaran HI berapa, dari Stasiun Lebak Bulus ke Blok M berapa. Harganya antar stasiun," ungkapnya.

Sebelumnya Anies mengatakan, besaran tarif akan disesuaikan dengan jarak tempuh pengguna. Penumpang dikenakan Rp 1.000 per-kilometer. Angka itu nanti menjadi tabel harga.

"Dari Stasiun Lebak Bulus kemudian sampai Stasiun Blok M itu berapa. Dari Stasiun Senayan sampai Bundaran HI berapa. Harganya nanti antarstasiun. Kalau dirata-rata total itu Rp 10.000," ucap dia saat di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jumat (22/3/2019) lalu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Menhub Imbau Warga Tertib Gunakan MRT Jakarta

Bersama Anies, Jokowi Resmikan Pengoperasian MRT
Presiden Joko Widodo (tengah) memberi sambutan peresmian pengoperasian Moda Raya Terpadu Jakarta fase 1 di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/3). Acara ini sekaligus pencanangan pembangunan Moda Raya Terpadu Jakarta fase 2. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat agar dapat tertib ketika menggunakan moda raya terpadu atau Mass Rapid Transit (MRT). Sebab, dari hasil uji coba yang dilakukan MRT Jakarta ditemukan beberapa perilaku masyarakat yang dianggap dapat merugikan.
 
"Jadi memang ini kami melihat ada masyarakat yang kurang tertib lah ya, makan di stasiun, gelantungan itu viral ya," kata Menhub Budi saat ditemui di Jakarta, Minggu (24/3/2019).
 
 
Menhub Budi mengatakan, fungsi dari MRT Jakarta merupakan untuk mengubah masyarakat agar memiliki kebiasaan baru dalam bertransportasi. Sehingga perilaku-perilaku yang dapat merugikan tersebut tidak perlu dilakukan.
 
"Saya mengharapkan agar kita memang ini ada satu culture baru dan kita memang harus menyesuaikan, bahkan kalau secara etik selain tidak makan dan minum di harapkan di dalam MRT itu kita diam, kita tidak terlalu berbicara bahkan handphone pun dibatasi," kata dia.
 
Untuk itu, Menhub Budi menginginkan agar pihak MRT juga berperan aktif untuk melakukan pengawasan terhadap pola perilaku masyarakat. Dengan begitu, diharapkan dapat memberikan efek jera terhadap masyarakat.
 
"Tapi kita juga minta kepada MRT untuk mempersiapkan tim yang bisa menegur dengan tegas bagi mereka mereka yag melanggar. Ya tegas tapi cenderung persusif lah ini kan suatu lifestyle baru. Kalo kita di Singapura kan juga jadi tertib, masa di negara sendiri tidak tertib," pungkasnya.
 
Seperti diketahui, MRT Jakarta membuka uji coba publik sejak 12-23 Maret 2019. Lintasan sepanjang 16 kilometer itu melawati sebanyak 13 stasiun. Tujuh di antaranya adalah stasiun layang yang berada di Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja.Sedangkan stasiun bawah tanah berada di Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia.
 
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya