Fakta Tentang MRT Jakarta Fase 3 Cikarang-Balaraja, Rute hingga Biaya Pembangunan

Pembangunan MRT Fase Timur-Barat akan dilakukan dalam dua tahap. Pembangunan fase pertama sepanjang 24,5 kilometer mulai dari Tomang, Jakarta Barat hingga Medansatria, Bekasi. Berikut fakta-faktanya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 13 Sep 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2024, 17:00 WIB
FOTO: Libur Lebaran di Tengah Pandemi, MRT Sepi Penumpang
Suasana sepi saat Lebaran di salah satu stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta, Minggu (24/5/2020). Di tengah pandemi virus corona COVID-19, pengguna MRT terpantau sepi dan tak seperti libur Lebaran sebelumnya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi resmi mencanangkan pembangunan MRT Jakarta Fase 3 Timur-Barat yang di Stasiun MRT, Thamrin, Jakarta Pusat pada Rabu 11 September 2024.

Menurut Jokowi, pembangunan MRT Fase Timur-Barat akan dilakukan dalam dua tahap. Pembangunan fase pertama sepanjang 24,5 kilometer mulai dari Tomang, Jakarta Barat hingga Medansatria, Bekasi.

"Kita ingin memperluas jangkauan pembangunan. Hari ini, kita mulai pembangunan MRT lintas Timur-Barat Fase I, dari Medan Satria ke Tomang sepanjang 24,5 kilometer," kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo ini optimis bahwa proyek MRT ini akan mendukung Jakarta menjadi kota global yang terhubung dengan daerah sekitarnya.

"Peradaban transportasi modern akan benar-benar terwujud setelah MRT ini selesai," tambahnya.

Sebelum pembangunan Fase 3 Cikarang-Balaraja ini, MRT Jakarta sudah beroperasi untuk rute Bundaran HI-Lebak Bulus. Jokowi menyebut, sejak beroperasi pada Maret 2019 lalu, MRT Jakarta sudah mengangkut lebih dari 120 juta penumpang.

"Sejak operasi sampai sekarang, MRT telah mengangkut, memberikan pelayanan kepada 120 juta penumpang. Jumlah yang tidak kecil. Dan sekarang masih dalam proses pembangunan di fase 2a utara-selatan dari HI sampai Kota," jelas Jokowi.

Sebelumnya, Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat mengatakan rencana groundbreaking dilakukan pada akhir Agustus 2024. Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang sudah menandatangani kesepakatan pemberian pinjaman untuk proyek itu sekitar Rp 14,5 triliun.

"Pemerintah menginstruksikan kita target groundbreaking terjadi di kira-kira di akhir bulan Agustus tahun ini," kata Tuhiyat, di kantornya, Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Dia menjelaskan, proses menuju pembangunan MRT koridor Timur-Barat itu sudah dimulai sejak 2023 lalu. Mulai dari penyempurnaan desain hingga menyepakati sumber pendanaan proyek itu.

Berikut fakta-fakta tentang MRT Jakarta Fase 3 Cikarang-Balaraja.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rute MRT Fase 3 Cikarang-Balaraja

MRT Jakarta Kini Jadi Objek Vital Nasional
Penumpang menaiki moda transportasi MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (18/2/2023). Dengan dijadikannya MRT Jakarta sebagai objek vital, pengamanan terhadap jalur, stasiun, depo, hingga fasilitas operasi seperti gardu listrik MRT Jakarta dilakukan berdasarkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan mengenai perkeretaapian dan pedoman pengamanan objek vital nasional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dikutip dari YouTube MRTv, rute MRT Fase 3 Timur-Barat memiliki panjang kurang lebih 84,10 kilometer. Bermula dari Stasiun Balaraja di Kabupaten Tangerang hingga Stasiun Cikarang, Bekasi.

Fase III Tahap I sepanjang 33,76 km

A. Stage II sepanjang 9,2 km

  • Kembangan
  • Batu Mulia
  • Teknologi
  • Kebon Jeruk
  • Tanjung Duren
  • Arjuna Selatan

B. Stage I sepanjang 24,5 km

  • Tomang
  • Grogol
  • Roxy
  • Petojo
  • Cideng
  • Thamrin
  • Kebon Sirih
  • Kwitang
  • Senen
  • Galur
  • Cempaka Baru
  • Sumur Batu
  • Pakulonan Barat
  • Pakulonan Timur
  • Perintis
  • Pulogadung
  • Penggilingan
  • Cakung Barat
  • Pulo Gebang
  • Ujung Menteng

Fase III Tahap tahap II sepanjang 50,3 km

A. Lintas Barat (Banten) sepanjang 29,9 km

  • Balaraja
  • Cibadak
  • Pasir Gadung
  • Otonom
  • Bunder
  • Kadu
  • Bencongan
  • Danau Ranau
  • Kelapa Dua
  • Kebon Nanas
  • Panunggangan
  • Kunciran
  • Hasyim Asy'ari
  • Karang Tengah

B. Lintas Timur (Bekasi) sepanjang 20,43 km

  • Medan Satria
  • Kaliabang
  • Harapan Baru
  • Karang Satria
  • Sumber Jaya
  • Wanajaya
  • Cibitung
  • Cikarang

 


Rp14,5 Triliun untuk Proyek MRT Jakarta Timur-Barat Fase I Tahap I

Progres Pembangunan MRT Jakarta Rute Bundaran Hotel Indonesia-Kota
Sedangkan untuk CP 202 (Stasiun Harmoni-Sawah Besar-Mangga Besar) 32,2 persen dengan cakupan pekerjaan meliputi pekerjaan D-Wall, king post, dan lantai kerja sementara (RC Deck). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pemerintah Jepang resmi mengucurkan pinjaman senilai JPY 140,699 miliar atau setara Rp 14,52 triliun (kurs Rp 103,21) kepada pemerintah Indonesia. Pinjaman ini akan digunakan untuk mendanai proyek MRT Jakarta koridor Timur-Barat Fase I Tahap I.

Kesepakatan pinjaman ini ditandai dengan penandatanganan Pertukaran Nota Rencana Jalur Timur-Barat MRT Jakarta, Pinjaman Yen kepada Indonesia. Seremoni penandatanganan dilakukan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri, Abdul Kadir Jailani pada Senin, 13 Mei 2024.

"MRT selama ini menjadi infrastruktur transportasi penting yang menunjang aktivitas perekonomian warga Jakarta dan kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, dan untuk lebih memperluas jaringan ini, koridor Timur-Barat akan dibangun," ujar Konselor Bagian Ekonomi Kedutaan Besar Jepang, Yahata Horinori di Kantor Kedubes Jepang, Jakarta, Senin (13/5/2024).

Perlu diketahui, dana sebesar Rp 14,5 triliun itu akan digunakan untuk membangun MRT Jakarta koridor Timur-Barat Fase I Tahap I. Ini meliputi jalur sepanjang 24,5 kilometer (km) mulai dari Tomang, Jakarta Barat hingga Medansatria, Bekasi.

 


Target Penyelesaian Proyek MRT Cikarang-Balaraja

Progres Pembangunan MRT Jakarta Rute Bundaran Hotel Indonesia-Kota
PT MRT Jakarta (Perseroda) per 25 Juni 2024, mencatat progres pembangunan paket CP 201 (Stasiun Bundaran HI-Monas) mencapai 78,5 persen. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kepala Perwakilan Kantor JICA Indonesia, Yasui Takehiro menekankan bahwa proyek MRT Jakarta akan menjadi simbol yang menunjukkan eratnya kerja sama antara Indonesia dengan Jepang.

"Ini merupakan proyek kerja sama terpenting yang menghubungkan Indonesia dengan Jepang," kata Yasui dalam pernyataan pers di Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Senin 13 Mei 2024.

Ia berharap bahwa dengan adanya penambahan rute baru ini, akan membantu kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya di Jakarta, untuk dapat beraktivitas dengan lebih nyaman dan aman. Proyek ini, sebut Yasui, diperkirakan akan rampung tujuh tahun lagi yakni tahun 2031.

Ke depannya, Jepang juga siap melanjutkan pembangunan proyek MRT Fase 1 Tahap 2 dengan rute Tomang-Kembangan (sekitar 9,2 km) dan Fase 2 Kembangan-Balaraja, Medansatria-Cikarang (50,4 km).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya