Jokowi: MRT Jakarta Angkut 120 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Tahun 2019

Jokowi mengatakan MRT rute Bundaran HI-Lebak Bulus mengubah wajah transportasi di Jakarta dan Indonesia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Sep 2024, 13:05 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2024, 13:05 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi saat mencanangkan pembangunan MRT Fase 1 Tahap 1 di Statiun MRT MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024). (Liputan6.com/Lizsa Egeham).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan MRT Jakarta rute Bundaran HI-Lebak Bulus sudah mengangkut 120 juta penumpang sejak resmi dioperasionalkan pada Maret 2019. Sementara itu, kata dia, pembangunan MRT fase 2a rute Bundaran HI sampai Kota masih dalam proses.

"Sejak operasi sampai sekarang, MRT telah mengangkut, memberikan pelayanan kepada 120 juta penumpang. Jumlah yang tidak kecil. Dan sekarang masih dalam proses pembangunan di fase 2a utara-selatan dari HI sampai Kota," jelas Jokowi saat mencanangkan pembangunan MRT Fase 1 Tahap 1 di Statiun MRT MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024).

Dia mengatakan MRT rute Bundaran HI-Lebak Bulus mengubah wajah transportasi di Jakarta dan Indonesia. Untuk itu, pemerintah memperluas jangkauan MRT dengan membangun rute Medan Satria-Tomang sepanjang 24,5 kilometer.

"Ini akan memberikan dukungan kepada Jakarta sebagai sebuah kota global, Jakarta sebagai sebuah kota aglomerasi dengan di sekitarnya," ujarnya.

"Dan peradaban itu betul-betul, peradaban transportasi yang modern betul-betul hadir setelah MRT itu nantinya selesai semuanya," sambung Jokowi.

Sebelumnya, Pembangunan MRT koridor Timur-Barat Tahap I Fase I akan dimulai pada Agustus 2024 mendatang. Proses konstruksi di tahap itu ditargetkan rampung pada 2031 mendatang.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat mengatakan rencana groundbreaking dilakukan pada akhir Agustus 2024. Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang sudah menandatangani kesepakatan pemberian pinjaman untuk proyek itu sekitar Rp 14,5 triliun.

"Pemerintah menginstruksikan kita target groundbreaking terjadi di kira-kira di akhir bulan Agustus tahun ini," kata Tuhiyat, di kantornya, Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Dia menjelaskan, proses menuju pembangunan MRT koridor Timur-Barat itu sudah dimulai sejak 2023 lalu. Mulai dari penyempurnaan desain hingga menyepakati sumber pendanaan proyek itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Siapkan Berbagai Aspek Administrasi

Tuhiyat mengatakan, pihaknya secara paralel menyiapkan berbagai aspek administrasi. Sambil menunggu pinjaman dari Jepang efektif. Titik groundbreaking rencananya berada di persimpangan jalan MH Thamrin dan Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

"Nah, untuk mencapai kesana juga kita lalui tahapan berikutnya, kita menunggu efektivitas daripada loan (pinjaman)," katanya.

"Kemudian kita akan lakukan groundbreaking awal rencana awal kalau belum berubah, ini kita akan lakukan di area sekitar Kebon Sirih perempatan Bank Indoenesia, itu terjadi interconnecting antara (lintas) Utara-Selatan dan (lintas) Timur-Barat," sambung Tuhiyat.

Proses konstruksi dari Tomang, Jakarta Barat hingga Medansatria, Bekasi diprediksi memakan waktu selama 6 tahun. Dengan demikian, operasional dari rute tersebut baru bisa dilakukan pada 2031 mendatang.

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya