Bappenas Gandeng Jepang Terapkan SDGs di Indonesia

Proyek tersebut akan dimulai pada April 2019 yang direncanakan berlangsung selama 1,5 tahun di lima provinsi di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Apr 2019, 14:15 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2019, 14:15 WIB
(Foto: Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu)
Bappenas gandeng JICA teken Records of Discussion (R/D) mengenai proyek kerja sama teknis Strengthening Framework of Implementation of Sustainable Development Goals. (Foto: Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian PPN/ Bappenas bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) telah teken Records of Discussion (R/D) mengenai proyek kerja sama teknis Strengthening Framework of Implementation of Sustainable Development Goals.

Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas, Gellwynn Jusuf menyebutkan, proyek ini merupakan fase ke-2 dari proyek kerja sama teknis "Strengthening Framework of Implementation of Sustainable Development Goals.

Proyek tersebut akan dimulai pada April 2019 yang direncanakan berlangsung selama 1,5 tahun di lima provinsi di Indonesia. 

"Sebagai proyek percontohan, Kementerian PPN/Bappenas dan JICA telah menyepakati untuk memulai proyek percontohan di Provinsi DKI Jakarta dan Banten, serta tiga provinsi lainnya yang akan ditentukan saat proyek berjalan," kata dia di kantornya, Kamis (4/4/2019).

Dia mengungkapkan, proyek ini memiliki tujuan untuk memperkuat sistem pelaksanaan untuk mencapai TPB/SDGs yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Sesuai dengan Peraturan Presiden No.59 Tahun 2017, Menteri PPN/Kepala Bappenas ditunjuk menjadi Koordinator Tim Pelaksana TPB/SDGs di Indonesia.

"Untuk itu, proyek kerja sama teknis ini akan mendukung Kementerian PPN/Bappenas yang meliputi Penyusunan indikator mengenai TPB/SDGs yang belum selesai didefinisi meta datanya oleh PBB. Perumusan rencana aksi untuk pencapaian indikator; dan penguatan sistem pemantauan dan evaluasi," ujarnya.

Dia melanjutkan, saat ini Indonesia baru berhasil mengumpulkan data sebanyak 36 persen atau 85 dari keseluruhan indikator SDGs yang sebanyak  241, sehingga masih dibutuhkan pengumpulan data untuk indikator lainnya.

Selain itu, ia menuturkan, rencana-rencana aksi harus dirumuskan atau ditingkatkan kualitasnya, demi membangun inisiatif pencapaian semua indikator SDGs.

Oleh karena itu, pemerintah dan JICA akan secara aktif berbagi informasi atau transfer knowledge serta hasil pencapaian proyek dengan berbagai mitra pembangunan baik dengan negara berkembang, organisasi internasional, perusahaan swasta, universitas dan masyarakat sipil.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Selanjutnya

Dalam kesempatan serupa, Chief Representative JICA Indonesia Office, Shinichi Yamanaka menuturkan, pihaknya memiliki bekerja sama dengan Indonesia untuk beberapa alasan tertentu.

"Alasan JICA memilih Indonesia melaksanakan program ini karena Indonesia adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang memilili minat hesar dan semanagat besar menjalankan SDG. Terutama inisiatif Bappenas tinggi sehingga kami mendukung seklai inisiatif tersebut," kata dia.

Sementara itu, dia mengungkapkan lima provinsi dipilih sebagai pilot project atau percontohan, lantaran memiliki karakteristik yang memungkinkan implementasi proyek tersebut bisa dilaksanakan secara lancar dan menyeluruh.

Nantinya, hasil dari lima provinsi tersebut akan disebar dan diterapkan di provinsi lainnya di Indonesia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya