Jalur Ganda Segmen Jatinegara-Cakung Beroperasi Jumat Ini

Pembangunan Double-Double Track (DDT) atau jalur dwi ganda lintas Manggarai-Cikarang sepanjang 35 kilometer (km) memasuki tahapan baru.

oleh Bawono Yadika diperbarui 08 Apr 2019, 19:50 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2019, 19:50 WIB
(Foto: Liputan6.com/Bawono Y)
Konferensi pers rencana switch over dan pengoperasian double track Jatinegara-Cakung pada Senin (8/4/2019). (Foto: Liputan6.com/Bawono Y)

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Double-Double Track (DDT) atau jalur dwi ganda lintas Manggarai-Cikarang sepanjang 35 kilometer (km) memasuki tahapan baru. 

Tepat pukul 00.30 WIB pada 12 April 2019,  pada titik Km 12 dan Km 21 antara Jatinegara dan Cakung akan dilaksanakan kegiatan pemindahan jalur (switchover) pada DDT segmen Jatinegara – Cakung lintas Manggarai – Cikarang. 

"Setelah pelaksanaan switchover ini, DDT segmen Jatinegara – Cakung sepanjang 9,5 Km sudah dapat dioperasikan," tutur Deputy Executive Vice President 1 PT KAI Daop 1 Jakarta Bidang Teknis dan Operasional, Sofyan Hasan di Hotel Sriwijaya, Senin (8/4/2019).

Dia menambahkan, proyek DDT ini sebenarnya telah dicanangkan 17 tahun lalu. Namun, karena beberapa kendala, proyek DDT ini baru dimulai pembangunannya pada 2015.

"Proyek ini diinisiasi 17 tahun lalu. Ini DDT 17 tahun lalu, 2002 sudah dicanangkan pisahkan jalur krl dan kereta jarak jauh. Tapi baru 2015 dimulai pembangunanya dan sebetulnya selesai 2017," ujar dia.

"Jadi memang karena banyak hal perlu disinkronize, maka baru dioperasikan dalam waktu dekat ini," tambah dia.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Tutup Dua Perlintasan Sebidang

Penyelesaian Double-Double Track Dipercepat
Pekerja melakukan proses pembangunan kontruksi jalur rel dwi ganda di Jakarta, Jumat (13/4). Penyelesaian proyek infrastruktur jalur DDT Manggarai- Cikarang ini ditargetkan lebih cepat dari target awal tahun 2022. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kementerian Perhubungan bersama operator yaitu PT KAI (Persero) dan PT KCI mengimbau kepada masyarakat pengguna jasa untuk dapat menyesuaikan waktu perjalanan bagi yang akan menggunakan kereta api serta memohon maaf atas ketidaknyamanan sebagai dampak pelaksanaan switchover

Adapun dalam rangka mendukung keselamatan perjalanan operasional kereta api, ketika jalur dwiganda (DDT) dioperasikan, Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Kota Jakarta Timur, Pemerintah Kota Bekasi, Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta, Kepolisian Metro Kota Jakarta Timur, Kepolisian Metro Kota Bekasi, DAOP I PT KAI (Persero) beserta intansi terkait lainnya akan menutup 2 pintu perlintasan sebidang. 

Perlintasan tersebut, yaitu : JPL 52 di Pisangan Lama (Pasar Enjo) dan JPL 66 di Jl. Stasiun Cakung, Jakarta Timur.

Untuk itu dimohon kepada masyarakat, khususnya pengguna kendaraan berbasis jalan raya agar dapat menggunakan beberapa jalan alternatif, seperti flyover Cipinang yang telah dibangun Pemerintah.

 

Proyek DDT Selesai 2020, Penumpang KRL Bisa Naik Jadi 1,4 Juta Orang per Hari

20160208-Proyek Rel Ganda KRL Jalur Cikarang-Manggarai Selesai 2017
Warga melintas di jalur baru rel Double Double Track (DDT) di lintasan rel kereta api, Cikarang, Jawa Barat, (8/2). Proyek pembangunan rel ganda KRL dan kereta jarak jauh jalur Cikarang-Manggarai tersebut hampir selesai. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadimenargetkan proyek jalur kereta api ganda-berganda atau double-double track (DDT) rute Manggarai-Bekasi selesai pada 2020. Target ini lebih cepat dua tahun dibandingkan target semula di periode 2022 dan diharapkan dapat meningkatkan kapasitas perjalanan KRL Commuter. 

Dia menyebut ada tiga poin utama agar target percepatan penyelesaian proyek DDT bisa terwujud, yaitu optimalisasi anggaran, metode kerja, dan window time atau waktu jeda antara jadwal kereta api terakhir dengan kereta api selanjutnya yang melalui proyek DDT.

“Saya minta Dirjen Perkeretaapian melakukan beberapa hal. Pertama, mengoptimalisasikan anggaran. Anggaran sudah bisa dialokasikan dari 2022 ke 2020. Kedua adalah metode kerja juga relatif bisa dilaksanakan,” ujar Budi Karya dalam keterangan resminya di Jakarta, seperti ditulis Senin 19 Maret 2019.

Ketiga, mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu meminta kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero untuk memperpanjang window time untuk pengerjaan proyek DDT.

“Window time sekarang dikasih tiga sampai empat jam oleh KAI. Saya minta minimal itu empat jam jadi lima jam efektifnya empat jam. Nah, kalau window time bisa dikerjakan, metode kerja itu bisa ditingkatkan, uangnya tersedia, maka akan selesai pada 2020,” ucapnya.

Dengan penyelesaian proyek DDT Manggarai-Bekasi ini lebih cepat pada 2020, Budi Karya Sumadi berharap dapat meningkatkan kapasitas perjalanan kereta api khususnya Kereta Commuter Jabodetabek.

“Oleh karenanya DDT ini akan kita buat nanti itu kapasitas minimal 1,2 atau 1,4 juta penumpang. Alangkah indahnya kalau tadinya 2022 kita bisa (selesai) menjadi 2020,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, saat ini Kereta Commuter Jabodetabek mengangkut sebanyak 1,1 juta orang penumpang per hari dari rencana awal hanya untuk 400 ribu penumpang per hari.

Terkait target percepatan penyelesaian proyek double-double track Manggarai Bekasi, Budi Karya meminta dukungan dari PT KAI dan PT KAI Commuter Jabodetabek agar proyek DDT ini bisa selesai lebih cepat pada 2020.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya