Alfamart Pastikan Donasi Konsumen untuk Kepentingan Politik Itu Hoaks

Beredarnya foto struk belanja yang marak beredar di media sosial dengan kaitkan program donasi sembako gratis untuk dukung paslon capres/cawapres hoaks.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Apr 2019, 20:14 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2019, 20:14 WIB
Alfamart.
Alfamart. (Foto: PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang kelola Alfamart menyatakan, foto struk belanja minimarket yang marak beredar di media sosial dan WhatsApp dengan mengaitkan program donasiku sembako gratis untuk mendukung pasangan calon (paslon) capres/cawapres tertentu merupakan kabar tak benar alias hoaks.

"Berita yang tersebar di sosial media tersebut saya jamin tidak benar," tegas Corporate Affairs Director Alfamart Solihin, Rabu (10/4/2019).

Dia menceritakan, kabar hoaks ini bermula ketika salah seorang konsumen bernama Rahmi berbelanja di salah satu gerai Alfamart pada 27 Maret 2019.

Pada transaksi tersebut rupanya terjadi kesalahan dalam memasukan nilai donasi, yang seharusnya Rp 100 menjadi Rp 10.000.

Solihin mengatakan, kasir yang mengetahui adanya kesalahan ini kemudian segera mengkonfirmasi pada konsumen dan menggantikannya dengan uang tunai. Konsumen kemudian diberi penjelasan serta tidak mempermasalahkannya lagi.

"Kami memiliki SOP yang wajib dijalankan oleh setiap kru toko dalam kaitannya donasi konsumen," terang Solihin. 

 

 

Selanjutnya

Alfamart (Foto: Istimewa)
Alfamart (Foto:Istimewa)

Dia pun menegaskan, pihak kasir hanya menawarkan konsumen untuk berdonasi atas uang kembalian dibawah Rp 500. Kasir pun disebutnya wajib membuat perjanjian terlebih dahulu dengan konsumen, apakah bersedia untuk mendonasikan uang kembalian itu atau tidak.

Program sembako gratis merupakan program dari yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia (BMCI) periode 1 Januari hingga 31 Maret 2019. Kerja sama antara Alfamart dengan BMCI ini telah berlangsung sejak 2015.

Lebih lanjut, Solihin menambahkan, hasil donasi yang didapat dari konsumen, langsung diserahkan kepada pihak yayasan. "Sebagai bentuk transparansi, laporan donasi juga diaudit oleh kantor akuntan Publik," ujar dia.

Pihak Alfamart, menurut dia, telah melaporkan konten hoaks ini melalui surat elektronik kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan telah ditindaklanjuti. "Kami mohon masyarakat tidak ikut menyebarluaskan," imbuhnya. 

 

Anak Usaha Alfamart Bikin Perusahaan Patungan di Filipina

Toko Baru Alfamart (Foto: Istimewa)
Toko Baru Alfamart (Foto:Istimewa)

Sebelumnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mendirikan perusahaan patungan di Filipina melalui anak usahanya Alfamart Retail Asia Pte Ltd.

Mengutip keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/10/2018), Alfamart Retail Asia Pte Ltd bersama SM Retail Inc, perusahaan Filipina mendirikan perusahaan patungan bersama DC Properties Management Corp. Perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Filipina yang bergerak di bidang penyediaan lahan untuk pusat distribusi toko-toko Alfamart di Filipina.

Adapun pemegang saham DC Properties Management Corp adalah SM Retail Inc sebesar 60 persen dan Alfamart Retail Asia Pte Ltd sebesar 40 persen. Pendirian perusahaan patungan itu dilakukan pada 24 Oktober 2018.

Sebelumnya Alfamart membangun minimarket sejak 2014 di Filipina. Perseroan membuka toko dengan skema usaha patungan. Selain itu juga mengandeng peritel setempat SM. Alfamart diperkirakan sudah memiliki sekitar 400 toko di Filipina.

Hingga semester I 2018, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik 188,59 persen menjadi Rp 218,08 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 75,56 miliar.

Pendapatan perseroan tumbuh 7,5 persen menjadi Rp 32,81 triliun hingga semester I 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 30,51 triliun. Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 26,36 triliun hingga 30 Juni 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 24,61 triliun.

Laba bruto naik 9,2 persen menjadi Rp 6,44 triliun selama enam bulan pertama 2018. Beban penjualan dan beban umum administrasi masing-masing naik menjadi Rp 5,58 triliun dan Rp 637,69 miliar hingga Juni 2018.Pendapatan lainnya tumbuh 25,12 persen menjadi Rp 355,99 miliar hingga Juni 2018.

Total liabilitas PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk naik menjadi Rp 17,19 triliun pada 30 Juni 2018 dari posisi 31 Desember 2017 sebesar Rp 16,65 triliun. Ekuitas perseroan naik menjadi Rp 5,38 triliun pada 30 Juni 2018.Perseroan kantongi kas Rp 1,3 triliun pada 30 Juni 2018.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya