Jokowi: BUMN Kita Harus Berani Keluar dari Kandang

Capres nomor urut 01 Joko Widodo menjawab pertanyaan dari cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno bagaimana ciptakan BUMN kelas dunia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Apr 2019, 22:27 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2019, 22:27 WIB
Jokowi-Ma'ruf Tunjukkan Kartu Sakti Andalan di Debat Kelima Pilpres
Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Cawapres Ma'ruf Amin menunjukkan kartu andalan saat Debat Pilpres 2019 kelima di Jakarta, Sabtu (13/4). Debat kelima merupakan debat terakhir dalam masa kampanye dan mengambil tema Ekonomi, Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar keluar kandang sehingga dapat menjadi pionir untuk kembangkan usaha di luar negeri.

Dengan begitu diharapkan dapat membuka pasar, jaringan bagi sektor swasta. Salah satu langkah dilakukan dengan membangun holding BUMN mulai berkaitan dengan konstruksi, karya, migas, pertanian, perkebunan dan perdagangan. Jokowi menambahkan, dengan begitu, pihaknya juga akan membangun superholding BUMN.

"Oleh sebab itu BUMN ke depan harus berani keluar dari kandang untuk jadi pionir ke luar negeri membuka pasar, jaringan, networking, swasta bisa masuk mengikuti mereka," ujar Jokowi, dalam debat final, Sabtu (13/4/2019).

Jokowi menambahkan, saat ini BUMN juga sudah mengembangkan bisnis ke luar negeri dengan ekspor. Salah satunya dilakukan PT INKA, selain itu BUMN karya.

"Kita tahu sudah mulai perusahaan karya melakukan pekerjaan besar di Timur Tengah dengan kerjakan infrastruktur, perumahan. Dan juga pabrik INKA kita sudah ekspor kereta api ke Bangladesh tidak dalam jumlah sedikit," kata dia.

Dengan begitu diharapkan juga dapat mendorong perusahaan lain termasuk swasta untuk mengembangkan usahanya di luar negeri.

"Swasta ikut, namanya Indonesia in corporation dan itu kecil-kecil akan ikut belakangnya. Ekonomi kita jadi besar dengan apa yang disampaikan," tutur dia.

Ā 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya