Jelang Puasa, Harga Telur Merangkak Naik

Pedagang berharap harga telur ayam tidak meroket seperti yang terjadi tahun lalu.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 26 Apr 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2019, 11:00 WIB
Harga Telur Ayam Mulai Merangkak Turun di Pasar Minggu
Penjual menunjukkan telur dagangannya di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (24/7). Harga telur ayam mengalami penurunan di angka Rp 26 ribu per kilo. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang bulan puasa, harga telur smulai merambat naik. Pedagang berharap harga telur ayam tidak meroket seperti yang terjadi tahun lalu. Pasalnya, tahun lalu sempat sentuh mencapai Rp 28 ribu per kilogram (kg).

"Harga telur naik jadi Rp 25 ribu per kg. Harapannya kalau naik jangan seperti tahun lalu," ujar Yuyun (42) kepada Liputan6.com di Pasar Grogol, Jakarta Barat, Jumat (26/4/2019). Sebelumnya, harga telur berada di kisaran Rp 24 ribu per kg.

Yuyun menjual telur puyuh seharga Rp 30 ribu per kg, telur ayam kampung oranye Rp 2.500 per butir, dan telur bebek seharga Rp 3.000 per kg. Meski harga naik, ia mengaku jumlah pembeli masih datang seperti biasa.

Hal senada dituturkan Arif (27), harga telur yang ia jual seharga Rp 25 ribu per kg. Ia berharap kejadian tahun lalu tak terulang.

"Tahun lalu sampai Rp 28 per kg malah. Harapannya harga lebih murah," ujarnya.

Telur bebek Rp 3.000 per butir, telur puyuh Rp 30 ribu per butir. Sementara, harga telur ayam kampung yang ia jual sudah menurun dari sebelumnya hingga Rp 2.700, kini seharga Rp 2.300.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jelang Ramadan, Jokowi Minta Para Menteri Jaga Harga Pangan

Harga Telur Ayam Mulai Merangkak Turun di Pasar Minggu
Penjual merapikan telur dagangannya di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (24/7). Harga telur ayam mengalami penurunan di angka Rp 26 ribu per kilo. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Tak lama lagi, bulan suci Ramadan tiba. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para menteri untuk menjaga stabilitas harga pangan agar umat Islam bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang.

"Ini sudah rutin. Mengingatkan agar stabilitas harga pangan dicek, dikontrol, agar tidak terjadi lonjakan harga, sehingga umat Islam bisa menjalankan ibadah, menyongsong Lebaran dengan tenang," kata Jokowi, seperti dikutip dari Antara, Selasa (23/4/2019).

Menurut Jokowi, stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan selama puasa harus dilakukan agar dapat terjangkau dengan mudah oleh masyarakat. "Sehingga stabil dan masyarakat bisa nyaman menjalankan ibadah puasa dan ibadah dengan tenang," katanya. 

Selain itu, Kepala Negara juga meminta bawahannya, yakni para menteri, kepala lembaga, seperti Panglima TNI dan Kapolri serta Kepala Badan intelijen Naisonal (BIN) menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat pascapemungutan suara Pemilu 2019.

"Saya minta menteri, kepala lembaga, Panglima dan Kapolri, BIN minta stabilitas keamanan dan ketertiban terus dijaga agar kondisi yang ada betul-betul kondusif," katanya

Menurut Jokowi, kondisi saat ini wajar terjadi riak-riak kecil usai pesta demokrasi, tapi jangan menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Hal ini diungkapkan Presiden Jokowi menanggapi beberapa kejadian usai pemungutan suara pada 17 April 2019.

Kementan Pastikan Stok Pangan Aman dan Harga Stabil Jelang Ramadan

Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Telur di Jakarta Naik 21 Persen
Telur ayam dijual di pasar tradisional di Jakarta, Kamis (6/12). Berdasarkan data PIHPS Nasional, harga telur ayam ras pada 5 Desember 2018 mencapai Rp 25.650/kg, naik Rp 4.500/kg (21,28%) dibanding 1 November. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan pangan jelang memasuki Ramadan pada tahun ini aman, serta secara harga tak menekan konsumen.

Demi memastikan hal tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga lain, sehingga keberadaan bahan pangan di pasar aman terkendali.

"Seperti biasa seperti tahun-tahun sebelumnya, kami selalu bekerja sama dengan kementerian terkait. Misalkan Kementerian Perdagangan, (Perum) Bulog, kemudian PD Pasar Jaya, pemerintah daerah, untuk bersama-sama bagaimana pengamanan survei sebelum-saat Ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri," ujar dia di Bogor, Minggu (21/4/2019).

Selain itu, ia meneruskan, Kementan juga bakal berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) demi kelancaran angkutan logistik saat bulan puasa.

Bentuk kerja sama antar instansi pemerintah ini disebutnya akan disetujui melalui Rapat Koordinasi dibawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya