Strategi Kemenperin Jadikan Indonesia Pusat Fesyen Muslim Dunia pada 2020

Kemenperin terus berupaya mewujudkan Indonesia menjadi salah satu pusat fashion muslim dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mei 2019, 16:02 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2019, 16:02 WIB
Deretan Busana Hijab Menawan Hiasi Muslim Fashion Festival 2018
Model mengenakan busana rancangan desainer Iffah M Dewi saat tampil dalam Muslim Fashion Festival 2018 di Jakarta, Jumat (20/4). Iffah M Dewi menampilkan rancanganya dengan tema 'Rejodani'. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mewujudkan Indonesia menjadi salah satu pusat fashion muslim dunia.

Menurut rencana, Kemenperin mewujudkan, sekaligus mendeklarasikannya pada 2020.Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menyampaikan, Kementerian Perindustrian siap mengawal untuk mewujudkan Indonesia sebagai salah satu pusat fesyen muslim dunia pada 2020.

"Menyongsong tahun 2020 yang hanya tinggal beberapa bulan lagi, kita harus segera mendeklarasikan bahwa Indonesia siap menjadi salah satu Pusat Fesyen Muslim Dunia pada Tahun 2020," kata dia, ketika membuka Muslim Fashion Festival (Muffest) 2019, di JCC, Jakarta, Rabu (1/5/2019).

Dia menuturkan, sepanjang 2018 dan 2019, Kementerian Perindustrian telah dan akan melakukan berbagai program kegiatan pengembangan industri fesyen muslim yang melibatkan 656 orang pelaku usaha IKM fesyen dan 60 desainer. 

Airlangga menyebutkan, program pembinaan yang dilakukan terintegrasi dari hulu sampai dengan hilir oleh Kemenperin, seperti link and match industri fesyen muslim dengan industri tekstil, bimbingan teknis dan sertifikasi SKKNI, capacity building IKM fesyen muslim, pertumbuhan dan pengembangan wirausaha baru IKM  busana muslim, dan Moslem Fashion Project (MOFP) berupa kompetisi dan inkubasi bagi start up fesyen muslim. 

Selanjutnya, penyusunan roadmap pengembangan industri fesyen muslim, link and match industri fesyen muslim dengan desainer.

"Pada tanggal 1 Desember 2018 yang lalu, kami telah melaksanakan Launching International Muslim Fashion Festival di Paris. Kami juga akan mendirikan Fashion District di Kota Lama Semarang yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Semarang dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia," ungkapnya. 

 

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Penerapan Industri 4.0

Parade Busana Muslim Meriahkan Pembukaan Muffest 2018
Model berjalan mengenakan busana muslim saat pembukaan Muffest 2018, Jakarta, Kamis (19/4). Selain fashion show, Muffest menyajikan pameran 200 merek fashion muslim yang berlangsung mulai 19 April hingga 22 April 2018. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Industri fesyen muslim pun perlu didorong untuk dapat mengimplementasikan revolusi industri 4.0. Penerapan industri 4.0 pada industri pakaian jadi dapat dilakukan pada proses produksinya.

"Seperti yang telah dilakukan oleh salah satu industry tekstil di Tangerang dengan menggunakan sistem berbasis digital manufacturing, yaitu penerapan sistem embos dengan teknologi laser berdasarkan perintah dari sistem komputer serta penerapan teknologi artificial intelligence dalam proses pembuatan pola, perencanaan produksi dan pengendalian material," ujar Airlangga.

Selain itu, teknologi internet of things telah dijalankan dalam proses produksi dengan dipasangnya sensor Radio Frequency Identification (RFID) untuk memonitor semua proses produksi.

Teknologi lain yang lebih canggih juga telah diterapkan seperti teknologi augmented reality dan advanced robotics untuk aplikasi proses pemotongan bahan secara otomatis. 

"Dengan menerapkan industri 4.0 dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi industri pakaian jadi tanpa mengurangi jumlah tenaga kerja," imbuhnya.

Dia pun menegaskan, industri fesyen muslim yang merupakan bagian dari industri tekstil dan busana memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. 

Tercatat, ekspor produk tekstil dan busana pada 2018 mencapai USD 13,27 miliar atau tumbuh 5,4 persen dari 2017 yang hanya mencapai US persen 12,59 miliar. Industri tekstil dan busana  menunjukkan pertumbuhan positif dari 3,76 persen pada 2017 menjadi 8,73 persen pada 2018. 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya