Kemenperin Kembangkan Mobil Pedesaan Tenaga Listrik

KMWI selaku produsen dari mobil pedesaan mulai berencana menggenjot penjualan di berbagai wilayah.

oleh Arthur Gideon diperbarui 14 Apr 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2019, 15:00 WIB
Mobil Pedesaan. Liputan6.com/Septian Deny
Mobil Pedesaan. Liputan6.com/Septian Deny

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mengembangkan Alat Mekanik Multifungsi Pedesaan (AMMDes) atau mobil pedesaandengan tenaga listrik. Demikian disampaikan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Andika.

"Nanti, kami akan kembangkan AMMDes versi listrik. Jadi, mesin itu nanti akan diganti menggunakan tenaga dari baterai dan motor listrik," kata Putu Juli Andika, dikutip dari Antara, Minggu (14/4/2019). 

Secara teknis, AMMDes cukup memungkinkan untuk dibuat ke arah elektrifikasi. Dengan begitu, nantinya selain daya tenaga yang sudah menggunakan listrik, Power Take Off (PTO) yang digunakan untuk menggerakkan beragam alat juga otomatis menggunakan listrik.

Mengenai pengembangan mobil pedesaan listrik ini, Kemenperin akan membuat sebuah Focus Group Discussion (FGD) dalam ajang AMMDes Summit II di ICE BSD, Tangerang, pada Senin 15 April.

Menurut Putu, pihaknya akan menggundang beberapa pembicara untuk membahas rencana strategis AMMDes menjadi kendaraan listrik.

“Itu mengapa dalam AMMDes 2nd Summit akan kita undang seluruh stakeholder, karena kita ingin benar-benar membantu masyarakat dan mengubah pandangan masyarakat tentang teknologi,” ungkap Putu.

Ditambah, lanjutnya, konsep membangun dari desa juga sesuai dengan Nawacita pemerintah yang ingin mengurangi kesenjangan antar wilayah melalui penguatan konektivitas dan kematiriman.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rencana Jangka Panjang

AMMDes mobil pedesaan dari KMW
Mobil pedesaan KMW tampil berbeda di acara IMX 2018 yang berlokasi di Balai Kartini, Kuningan, Jakarta 17-18 November 2018. (Herdi Muhardi)

Menanggapi hal ini, Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) Reiza Treistanto, menjelaskan bahwa AMMDes listrik baru berupa pembahasan yang sedang digulirkan untuk rencana ke depan. Sampai saat ini pihaknya sendiri masih berkonsentrasi pada produksi yang baru saja dimulai.

"Konsentrasi kami sekarang pada unit yang sedang kami produksi dulu, karena kan baru bulan kemarin (Maret) kita mulai produksinya. Untuk listrik memang ada pembahasan, nanti juga akan didiskusikan lagi," ujar Reiza.

KMWI selaku produsen dari AMMDes mulai berencana menggenjot penjualan AMMDes di berbagai wilayah. Tingginya potensi penjualan dan juga banyaknya efek positif yang bisa dihasilkan dari hadirnya AMMDes di pedesaan menjadi salah satu alasan perusahaan untuk memaksimalkan ragam jalur pemasaran yang dimilikinya.

Terkait produksi, saat ini KMWI memiliki kapasitas produksi sebanyak 3.000 unit per tahun. Rencananya perusahaan akan meningkatkan kapasitas terpasangnya menjadi 12 ribu unit per tahun di 2020. Perseroan membagi segmen pemasarannya menjadi dua bagian.

Pertama adalah melalui pemerintah dan kedua adalah dengan menjualnya secara perorangan kepada masyarakat di desa.

 


Katalog Elektronik

AMMDes, mobil pedesaan dari KMW
Tampang depan KMW setelah dirombak dan mejeng di acara IMX 2018. (Herdi Muhardi)

Untuk target penjualan di segmen pemerintah, pada bulan ini KMWI berencana mendaftarkan produk AMMDes-nya dalam katalog elektronik atau e-katalog, sehingga Kementerian ataupun Lembaga pemerintah lainnya yang ingin membelinya dapat mengaksesnya melalui Lembaga Kebijakan PengadaanBarang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Sedangkan untuk penjualan langsung kepada masyarakat, KMWI melalui salah satu entitas usahanya, PT Kiat Mahesa Wintor Distributor (KMWD). Reiza menambahkan, di Indonesia terdapat 74 ribu desa, jika setiap desa melakukan pemesanan sebanyak 2 unit, tentu jumlahnya akan sangat signifikan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya