Jurus Menteri Rini Agar Bandara Baru Yogyakarta Tak Sepi Penumpang

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan BUMN akan membuat program untuk menarik minat masyarakat dan wisatawan untuk menggunakan bandara baru Yogyakarta

oleh Septian Deny diperbarui 07 Mei 2019, 17:17 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2019, 17:17 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memantau langsung operasional bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo. (Liputan6.com/ Bayu Yanuar)

Liputan6.com, Yogyakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan BUMN akan membuat program untuk menarik minat masyarakat dan wisatawan untuk menggunakan bandara baru Yogyakarta atau Yogyakarta Internasional Airport (YIA).

Hal ini dilakukan agar bandara baru tersebut bisa ramai penumpang dan tidak sepi seperti Bandara Kertajati.

Usai mencoba penerbangan komersil ke YIA hari ini, Rini mengatakan akan langsung ke Candi Borobudur untuk melihat seberapa jauh jarak dari YIA ke objek wisata tersebut.

"Saya ingin tahu seberapa jauh dari Borobudur karena memang kita harus membuat program-program yang menarik untuk para penumpangnya. Sehingga mereka juga merasa nyaman untuk datang melalui Kulon Progro. Karena mungkin memang masyarakat yang tinggal di Yogyakarta masih merasa kalau Adisutjipto lebih dekat," ujar dia di Bandaya Internasional Yogyakarta, Selasa (7/5/2019).

Selain Borobudur, lanjut dia, harus ada objek wisata lain di sekitar Kulon Progo yang bisa dijadikan daya tarik bagi wisatawan dan tidak terlalu jauh dari bandara baru Yogyakarta tersebut. Sehingga wisatawan tidak hanya ke pusat kota Yogyakarta saja untuk berlibur.

"Nah ini yang kita harus pikirkan, apa yang kita programkan. Makanya salah satunya tentunya adalah wisatawan nusantara ataupun internasional yang memang menarik untuk ke Borobudur maupun ke tempat lain. Kita sekarang sedang membuat program untuk bagaimana nyamannya mereka," kata dia.

 

Saksikan video terkait di bawah ini

Berbagai Pilihan Moda Transportasi

Banner Infografis Bandara Baru Yogyakarta Segera Beroperasi
Banner Infografis Bandara Baru Yogyakarta Segera Beroperasi. (Liputan6.com/Triyasni)

Sementara untuk mempermudah akses, BUMN juga akan menyediakan lebih banyak pilihan jenis moda transportasi dari dan menuju YIA. Selain bus, juga akan dibangun kereta untuk sebagai sarana transportasi bagi wisatawan.

"Makanya kita sediakan bus yang nyaman. Dan itu sedang kita siapkan BUMN bersama-sama akan membuat program-program yang membuat sehingga menarik buat mendarat di Kulon Progro," tandas dia.

Bandara Baru Yogyakarta Dilengkapi Kereta Layang di 2020

Sky Train Bandaea Soekarno Hatta
Sky Train Bandaea Soekarno Hatta

PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I) tengah menyiapkan kereta bandara dari dan menuju bandara baru Yogyakarta atau yang disebut Yogyakarta Internasional Airport (YIA). Keberadaan kereta tersebut diharapkan mempermudah akses masyarakat ke bandara baru tersebut.

Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I Devy Suradji mengatakan, kereta bandara yang dibangun menuju Stasiun Wojo. Dari stasiun tersebut telah ada jalur kereta eksisting ke Stasiun Tugu yang berada di pusat kota Yogyakarta.

"Yang jelas kereta api akan membangun nanti. Nanti akan ada langsung dari Stasiun Wojo ke YIA akan langsung ada kereta kalayang (elevated) masuk ke sini," ujar dia di Yogyakarta, Selasa (7/5/2019).

Untuk pembangunannya, Angkasa Pura I akan bekerja sama dengan PT KAI di mana untuk jalur kereta di dalam bandara akan dibangun oleh Angkasa Pura I dan di luar bandara hingga ke Stasiun Wojo dibangun oleh KAI. Pembangunan jalur tersebut segera dilakukan sehingga pada 2020 kereta menuju YIA sudah bisa beroperasi

"Segala sesuatu yang langsung dibangun di atas 500 hektare ini yang membangun dan membiayai adalah Angkasa Pura I. Tapi begitu keluar tergantung, misalnya kereta api ya Kereta Api (KAI). Mungkin sebaiknya ditanyakan ke KAI siapa investornya," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya