Menteri Rini Jajal Penerbangan ke Bandara Internasional Yogyakarta

Saat ini sudah ada dua garbarata di Bandara Internasional Yogyakarta yang sudah bisa digunakan untuk penerbangan komersial.

oleh Septian Deny diperbarui 07 Mei 2019, 14:46 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2019, 14:46 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mencoba langsung penerbangan komersil ke Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Liputan6.com/Septian Deny
Menteri BUMN Rini Soemarno mencoba langsung penerbangan komersil ke Bandara Internasional Yogyakarta. Liputan6.com/Septian Deny

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mencoba langsung penerbangan komersial ke Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Menggunakan pesawat Citilink, dia tiba di YIA sekitar pukul 12.30 WIB dari Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Setelah mendarat dan tiba di terminal kedatangan Bandara Internasional Yogyakarta, Rini mengaku puas dengan penerbangan ke bandara baru tersebut.

"Saya naik Citilink dari Jakarta, dari Halim Perdanakusuma untuk mendarat di YIA. Jadi sekarang sudah tiap hari ada, jadi saya mau mencoba. Alhamdulillah tadi berjalan lancar, landing-nya halus," ujar dia di Yogyakarta, Selasa (7/6/2019).

Menurut Rini, saat ini sudah ada dua garbarata di Bandara Internasional Yogyakarta yang sudah bisa digunakan untuk penerbangan komersial. Sedangkan pembangunan terminal yang telah selesai mencapai 12 ribu meter persegi.

"Sekarang ini garbarata yang sudah selesai dua. Terminal yang sudah selesai itu 12 ribu meter persegi. Jadi memang luas," tutur dia.

Meski belum selesai sepenuhnya, Rini berharap bandara ini bisa segera beroperasi secara penuh. "Kita ingin mengoperasikan bandara ini secara penuh," kata dia.

Batik Air Siap Buka Penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta

Banner Infografis Bandara Baru Yogyakarta Segera Beroperasi
Banner Infografis Bandara Baru Yogyakarta Segera Beroperasi. (Liputan6.com/Triyasni)

Batik Air rencananya akan segera mengoperasikan penerbangan komersil dari dan menuju Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Maskapai tersebut menjadi yang kedua setelah pada hari ini ‎Citilink menjadi maskapai pertama yang mengoperasikan penerbangan komersil di bandara tersebut.

Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I Devy Suradji mengatakan Batik Air memang akan membuka rute dari dan ke YIA. Paling cepat, maskapai tersebut akan masuk ke YIA pada 10 Mei mendatang.

"Rencananya ke depannya akan ada juga dari Batik Air. Paling cepat tanggal 10 (Mei)," ujar dia di Bandara Internasional Yogyakarta, Senin (6/5/2019).

Devy mengungkapkan, adapun sejumlah rute yang akan dioperasikan oleh maskapai tersebut antara lain dari Bandara Palangkaraya, Bandara ATP Pranoto Samarinda, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

"Mereka akan menerbangkan YIA dengan tujuan Palangkaraya, ATP Pranoto Samarinda, Denpasar dan satu lagi Cengkareng," kata dia.

Menurut Devy, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Batik Air terkait rencana tersebut. Ini terkait dengan ketersediaan slot di bandara asal.

"Saat ini masih didiskusikan slotnya. Terutama untuk yang masuk dari Cengkareng dan Denpasar. Karena dua bandara ini cukup padat sehingga bukan masalah di sininya yang enggak ready, tapi slot di sananya juga harus ready," tandas dia.

Bandara Baru Yogyakarta Tampung 8 Juta Penumpang di 2019

PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I) hari ini resmi mengoperasikan bandara baru Yogyakarta atau Yogyakarta Internasional Airport (YIA). Citilink Indonesia menjadi maskapai pertama yang terbang komersil dari bandara yang berlokasi di Kulon Progo tersebut.

Angkasa Pura I menargetkan jumlah penumpang di bandara baru Yogyakarta ini mencapai 8 juta penumpang hingga akhir tahun ini.

"Minimum 8 juta per akhir tahun ini," ujar Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I Devy Suradji, di Bandara Internasional Yogyakarta, Senin (6/5/2019).

Dia mengungkapkan, angka tersebut merupakan jumlah penumpang yang ada di Bandara Adisutjipto saat ini. Dengan beroperasinya YIA diharapkan penumpang yang sebelumnya menggunakan Bandara Adisutjipto bisa beralih ke YIA ini.

"Karena gini, kapasitas Yogyakarta (Adisutjipto) 1,8 juta tetapi penumpangnya 8,4. Berarti kan sudah lebih dari 400 persen, dan itu yg harus bisa pindah ke YIA," kata dia.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya