Liputan6.com, Jakarta - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mencatatkan penyaluran pembiayaan syariah hingga April 2019 telah mencapai Rp 631 miliar.
Posisi ini naik sekitar 95 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 325 miliar.
"Di awal-awal kita tumbuh tinggi di syariah karena di syariah ada keunggulan di dalam bentuk uang muka atau DP yang lebih ringan," kata Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila saat ditemui di Jakarta, Jumat (10/5/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dewa mengatakan, pertumbuhan yang cukup baik ini juga didorong oleh kinerja perusahaan yang cukup gencar dalam menghadirkan berbagai program anyar syariah.
Di samping itu, perusahaan juga membuka 25 cabang syariah untuk menggaet masyarakat.
"Semua kita siapkan karena Adira mau bahwa syariah adalah produk unggulan juga. Itu sebabnya jadi kalau naik ada pasti ada usaha lah ya," kata dia.
Kendati demikian, meski tercatat tumbuh penyaluran syariah dari total keseluruhan pembiayaan perusahaan hanya berkontribusi sebesar 12 persen. Posisi ini tumbuh stagnan sama seperti tahun lalu.Â
"Syariah ini 95 persen penduduk Indonesia syariah, tapi kenapa demand-nya 12 persen kan gitu, berarti mungkin pruduk kita belum bagus. Mungkin perlu edukasi lebih banyak. Jadi jangan nanam sekarang terus jadi beringin," tutur dia.
Â
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Produk Paket Perjalanan Umrah
Sebelumnya, Adira Finance berkomitmen memberikan produk pembiayaan syariah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Salah satunya adalah menghadirkan produk paket perjalanan umrah yakni produk dengan pembiayaan berdasarkan prinsip murabahah (jual beli).
Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila mengatakan produk ini dihadirkan melalui Adira Finance Syariah untuk menjawab kebutuhan akan perjalanan ibadah ke tanah suci. Untuk tahun ini, pihaknya akan memberikan penawaran tersebut kepada beberapa karyawan perusahaan.
"Kali ini Adira finance meluncurkan produk baru pembiayaan perjalanam umrah berbasih syariah. Seperti tahun lalu, tapi berbeda kali ini adalah tidak perlu ada jaminan," kata Dewa.
Â
Advertisement