Seberapa Kaya Elizabeth II, Sang Ratu Tertua di Dunia?

Ratu Elizabeth II dari House of Windsor adalah ratu tertua di dunia. Berapa kekayan nenek dari Pangeran William dan Harry ini?

oleh Tommy K. Rony diperbarui 14 Mei 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2019, 07:00 WIB
Resmi Restui Pernikahan Harry, Ratu Elizabeth II Rilis Dokumen Ini
(Foto: © AFP via Kapan Lagi) Ratu Elizabeth II

Liputan6.com, London - Ratu Elizabeth II dari House of Windsor adalah ratu tertua di dunia. Ia juga mengambil gelar nenek buyutnya, Ratu Victoria, sebagai ratu tertua di Britania Raya.

Pertanyaannya: seberapa kaya sang ratu? Ia bukanlah penguasa monarki terkaya di dunia,sebab yang terkaya adalah Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darrusalam. Raja Maha Vajiralongkorn di Thailan pun tercatat lebih kaya.

Lantas berapa kekayaan sang ratu? Jawabannya ternyata agak rumit.

Menurut Forbes, kekayaan Ratu Elizabeth II ditaksir mencapai USD 500 juta atau Rp 7,2 triliun (USD 1 = Rp 14.403). Harta miliknya termasuk Kasil Balmoral di Skotlandia, tetapi itu tidak membuatnya masuk ke daftar orang terkaya di dunia atau negaranya.

Akan tetapi, aset dan properti sang ratu dipegang oleh Crown Estate. Istana Buckingham, daerah Duchy of Lancaster, Kastil Windsor, dan berbagai portofolio lain, semuanya dikelola oleh Crown estate.

Apabila nilai semua portofolio itu masuk ke kekayaan Ratu Elizabeth II, maka kekayaannya setara USD 25 miliar (Rp 360 triliun). Itu pun belum termasuk nilai bermacam koleksi karya seni bernilai miliaran dolar yang dikelola oleh Royal Collection Trust.

Jika semuanya dihitung, maka Ratu Elizabeth II bisa masuk jajaran orang terkaya di Inggris, serta di dunia. Tetapi apakah kekayannya mengalir ke anak dan cucunya?

Berikut penjelasannya:

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kekayaan Anak dan Cucu Sang Ratu

Pangeran Charles dan Putri Diana
Pangeran Charles dan Camilla (AP Photo)

Pada usianya yang ke-70 tahun, Charles Phillip Arthur George masih menjadi pangeran. Gelarnya adalah Pangeran Wales, Adipati Cornwall, dan Adipati Rothesay. Bila menjadi raja kelak, gelarnya adalah Charles III.

Untuk saat ini, Pangeran Charles menguasai daerah Duchy of Cornwall seluas 131 ribu eker (52.609 hektar). Tanah itu digunakan sebagai area komersial untuk properti, peternakan, dan sebagainya. Nilai asetnya mencapai USD 450 juta (Rp 6.4 triliun).

Pemasukan dari Duchy of Cornwall menjadi sumber pengeluaran untuk Pangeran Charles, serta keluarga Pangeran William dan Harry. Sebagai contoh, Pangeran Charles membantu biaya selama Meghan Markle sedang hamil.

Pada tahun 2018, keluarga William dan Harry memiliki pengeluaran pribadi sebesar USD 6,1 juta (Rp 87,8 triliun). Meski demikian, rincian pengeluaran mereka tidak dijelaskan secara lengkap ke publik.

Keuntungan Negara Berkat Keluarga Kerajaan

Kelahiran Anak Ketiga, Ini Alasan Pangeran William Belum Umumkan Nama Bayinya
(Foto: © AFP via Kapan Lagi ) William dan Harry di acara opening Greenhouse Centre

Ada yang menyebut kehidupan keluarga kerajaan malam merugikan pembayar pajak di Britania Raya. Yang terjadi justru sebaliknya.

Anggota keluarga kerajaan memiliki citra tersendiri yang menarik turisme. Alhasil, negara mendapat pemasukan.

"Tahun lalu, kami menilai pertambahan ekonomi Britania Raya senilai hampir USD 1,5 miliar (Rp 21,6 triliun) dari royal wedding Harry dan Meghan di Windsor," ujar Richard Haigh, direktur pelaksana Brand Finance di Inggris.

Pada tahun 2017 juga dilaporkan bahwa keluarga kerajaan memberi sumbangsih di dunia turisme senilai USD 700 juta (Rp 10 triliun). Berbagai pihak pun mendapat untung berkat keluarga kerajaan Inggris.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya