Perluas Kepesertaan Program JKN-KIS, BPJS Kesehatan Gandeng BEI

BPJS Kesehatan menjajaki sinergi dengan BEI guna mengoptimalkan upaya perluasan kepesertaan Program JKN-KIS.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Mei 2019, 09:41 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2019, 09:41 WIB
(Foto: Liputan6.com/Maulandy R)
BPJS Kesehatan menjajaki sinergi dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk optimalkan perluasan kepesertaan program jaminan kesehatan nasional-kartu Indonesia sehat (JKN-KIS). (Foto: Liputan6.com/Maulandy R)

Liputan6.com, Jakarta - BPJS Kesehatan menjajaki sinergi dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) guna mengoptimalkan upaya perluasan kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu lndonesia Sehat (JKN-KIS).

Kepesertaan itu terutama dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) yang didaftarkan perusahaan atau pemberi kerja lainnya.

Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari mengatakan, langkah tersebut diambil untuk mendorong perusahaan mendaftarkan entitas dan seluruh pekerjanya ke dalam program JKN-KlS sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. 

"Memiliki jaminan kesehatan adalah hak setiap penduduk Indonesia, termasuk para pekerja yang tidak boleh ditunda. Melalui kerja sama ini, kami berharap PT Bursa Efek lndonesia bisa ikut memberikan kontribusi besar dalam upaya perluasan kepesertaan Program JKN-KIS," ucapnya dalam acara penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Bursa Efek Indonesia di IDX Mainhall Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019). 

Selain dalam hal perluasan peserta JKN-KIS, ruang lingkup tersebut juga mencakup sosialisasi kepesertaan Program JKN-KIS kepada perusahaan yang tercatat di BEI serta sosialisasi mengenai Initial Public Offering (IPO) dan investasi kepada perusahaan yang sudah terdaftar di BPJS Kesehatan. 

Berlandaskan nota kesepahaman tersebut, BPJS Kesehatan akan memberikan data potensi calon perusahaan dan potensi calon investor yang terdaftar di BPJS Kesehatan kepada PT Bursa Efek Indonesia.

Sebaliknya, BEI akan memberikan data potensi perluasan kepesenaan badan usaha kepada BPJS Kesehatan. 

Pada kesempatan sama, Andayani menuturkan, peran badan usaha sangat besar dalam mendukung perputaran roda JKN-KIS.

Untuk itu, badan usaha juga diharapkan mampu memberikan kontribusi yang optimal untuk mengawal keberlangsungan program jaminan kesehatan sosial tersebut. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Peserta JKN-KIS

Ilustrasi BPJS Kesehatan
Ilustrasi BPJS Kesehatan

Adapun hingga 10 Mei 2019, total peserta JKN-KlS telah mencapai 221.580.743 jiwa, atau sekitar 83.94 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Dari angka tersebut, sebanyak 32.033.542 jiwa terdaftar sebagai peserta JKN-KIS dari segmen PPU swasta. Adapun sampai dengan akhir April 2019, terdapat 265.455 badan usaha yang telah terdaftar dalam Program JKN-KIS. 

Andayani juga mengimbau kepada pihak badan usaha untuk patuh dalam memberikan perlindungan jaminan kesehatan kepada seluruh pekerjanya, termasuk anggota keluarganya. 

"Jangan baru dipenuhi ketika pekerja yang bersangkutan sakit atau membutuhkan pelayanan kesehatan. Selain itu, alangkah baiknya jika badan usaha bisa ikut mendukung upaya promotif preventif sehingga pekerja yang sehat tetap sehat. Dengan demikian, produktivitas perusahaan akan terjaga," tutur dia. 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya