Pemerintah RI Finalisasi Proyek Migas Laut Dalam dengan Chevron

Pemerintah ingin proyek Indonesia Deepwater Development] bisa dipercepat sehingga bisa memberikan kemakmuran ke rakyat Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Mei 2019, 14:20 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2019, 14:20 WIB
ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia melakukan finalisasi pengembangan proyek minyak dan gas (migas) laut dalam Indonesia (Indonesia Deepwater Development/IDD) dengan Chevron. Pembicaraan mengenai finalisasi tersebut dilakukan di Kantor Pusat Chevron, Houston Amerika Serikat (AS), pada Jumat (24/5/2019).

Finalisasi pengembangan Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) dilakukan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. Dalam pertemuan tersebut, Jonan didampingi Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Amerika Serikat Mahendra Siregar.

Selain itu juga hadir Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sukandar, Konsul Jenderal RI di Houston Nana Yuliana, dan Staf Khusus Menteri ESDM Eddi Hariyadhi.

Proyek yang terdiri atas lapangan gas pada wilayah kerja eksplorasi Rapak dan Ganal di Selat Makassar ini, telah dilakukan pembahasan mengenai keekonomian sejak 2008.  Namun pembahasannya sempat terhenti beberapa kali.

Proyek Indonesia Deepwater Development merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menjadi fokus pemerintah untuk dapat segera diwujudkan. Oleh karenanya, pembahasan lanjutan antara Wakil Negara RI dan manajemen tertinggi Chevron ini perlu dilakukan untuk dapat memastikan penanganan proyek IDD sesuai harapan tersebut.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan pentingnya pertemuan tersebut untuk mempercepat berjalannya proyek Indonesia Deepwater Development.

"Pemerintah ingin proyek Indonesia Deepwater Development bisa dipercepat, dan bisa memberikan keekonomian yang terbaik bagi negara dan juga investor, demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, " tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menteri Jonan akan Bertemu Bos Freeport McMoran

Freeport Sepakat Jual 51 Persen Saham
CEO Freeport McMoran Richard Adkerson (kiri) bersalaman dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) dan Menkeu Sri Mulyani usai jumpa pers divestasi saham PT. Freeport Indonesia di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (29/8). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melakukan kunjungan kerja ke Phoenix, Amerika Serikat (AS). Dalam kunjungan kerja ini, Jonan antara lain dijadwalkan untuk bertemu dengan CEO Freeport-McMorran Richard Adkerson.

Pertemuan bertujuan untuk mendukung dan meningkatkan pelaksanaan Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi (IUPK OP) PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua. Di AS, Jonan juga meninjau fasilitas operasi tambang Freeport di Morenci, Arizona.

Seperti diketahui, saat ini PTFI berstatus sebagai pemegang IUPK Operasi Produksi yang mayoritas sahamnya telah dimiliki Indonesia melalui PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum).

Dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, di Jakarta, Senin (20/5/2019). Kunjungan kerja Kali ini dilakukan untuk mendorong dan memastikan 2 hal utama dalam pelaksanaan IUPK OP PTFI.

Keduanya, yaitu tata kelola lingkungan yang sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, serta penyelesaian fasilitas pemurnian (smelter) di Indonesia dalam waktu 5 tahun setelah IUPK OP terbit.

Dalam kunjungan kerja sejak 19 sampai 20 Mei 2019, Jonan berkesempatan untuk mengunjungi salah satu fasilitas operasi tambang tembaga milik Feeeport-McMorran di Morenci, Arizona.

Kunjungan ke Morenci dilakukan untuk melihat standar, serta kelayakan fasilitas operasi tambang Freeport McMoRan yang akan menjadi standar pelaksanaan operasi tambang PTFI, sebagai salah satu perusahaan tambang kelas dunia (world class mining company).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya