Produksi Blok ONWJ Molor Akibat Insiden Gelembung Gas

Mundurnya produksi migas dari sumur lapangan YY yang dioperatori Pertamina Hulu Energi ONWJ tersebut disebabkan pemulihan sumur serta pengeboran ulang.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Jul 2019, 21:15 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2019, 21:15 WIB
Pekerja Pertamina Hulu Energi (PHE) menggunakan hak suara melalui Pemilu 17 April 2019. Dok PHE
Pekerja Pertamina Hulu Energi (PHE) menggunakan hak suara melalui Pemilu 17 April 2019. Dok PHE

Liputan6.com, Jakarta - Produksi minyak dan gas (migas) dari lapangan YY Blok Offshore North West Java (ONWJ) molor dari jadwal akibat insiden gelembung gas‎ di sekitar sumur YYA-1.

Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) ‎Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, lapangan YY Blok ONWJ merupakan salah satu andalan untuk meningkatkan produksi migas pada 2019.

Namun akibat insiden gelembung gas di sumur YYA-1, jadwal produksi migas ditunda menjadi tahun Depan.

Berdasarkan jadwal awal, lapangan‎ YY akan berproduksi kuarta pada kuarta IV 2019, untuk produksi minyak sebear 5.500 barel per hari dan gas 40 MMSCFD.

"Ada satu hal yang terjadi sumur pengembangan YY-1 di ONWJ, itu kemungkinan besar akan bergeser tahun depan," kata Fatar, di Kantor SKK Migas, Jakarta, Jumat (19/7/2019).

Fatar mengungkapkan, mundurnya produksi migas dari sumur lapangan YY yang dioperatori Pertamina Hulu Energi ONWJ tersebut disebabkan pemulihan sumur serta pengeboran ulang‎, hal ini membutuhkan waktu sekitar satu tahun.

"Kami berusaha menangani, sehingga bisa direcover sehingga sumur di lapangan YY ini bisa beroperasi kembali," tuturnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, gelembung gas yang terjadi disumur yang terletak di sekitar 2 Kilo Meter (KM) dari Pantai Utara Jawa, Karawang Jawa Barat tersebut membuat jadwal produksi migas dari Sumur YYA-1 yang dioperatori Pertamina Hulu Energi ONWJ tersebut molor, sebab kegiatan pekerja di sumur tersebut dihentikan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

"Bisa saja menjadi mundur (jadwal produksinya). Tapinyang penting buat kita itu keselamatan dulu," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Upaya Pertamina Atasi Gelembung Gas di Blok Migas ONWJ

Sumur migas milik PT Pertamina Hulu Energi (PHE), salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero). (Dok PHE)
Sumur migas milik PT Pertamina Hulu Energi (PHE), salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero). (Dok PHE)

PT Pertamina (Persero) mengklaim telah mengerahkan sumber daya terbaiknya, untuk penanganan peristiwa yang terjadi di sekitar anjungan Lepas Pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ).

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, setelah sebelumnya mengirimkan tim tanggap darurat untuk menangani gelembung gas di sekitar Sumur YYA-1 Blok ONWJ, pengerahan tim penanggulangan dilanjutkan dengan pengerahan sebanyak tujuh tim ahli yang berasal dari berbagai sektor. 

Tim tersebut dilengkapi dengan lebih dari 20 kapal dan berbagai peralatan yang mendukung, seperti alat penangkap Minyak (oil boom) dan puluhan drum dispersant.

“Kami terus melakukan upaya terbaik untuk penanganan di lokasi dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan. Kami terus berkordinasi dengan pihak terkait seperti SKK Migas, Ditjen Migas, KLHK, KKKS serta pihak lainnya,” kata Fajriyah, di Jakarta, Jumat (19/7/2019).

Lokasi anjungan terletak sekitar 2 km dari pantai Utara Jawa, Karawang, Jawa Barat. PHE ONWJ telah mengaktifkan Incident Management Team (IMT) untuk menanggulangi kejadian tersebut.

Prioritas utama yang juga telah dilakukan adalah memastikan keselamatan karyawan yang bekerja sebagai bagian dari team emergency response, masyarakat dan lingkungan sekitar, dan memastikan isolasi serta pengamanan di sekitar lokasi kejadian.

"Pertamina terus melakukan upaya maksimal untuk penanganan peristiwa ini, meskipun skala lapangan YY jauh lebih kecil dibandingkan lapangan dimana insiden pernah terjadi di tempat lain seperti di lapangan Macondo, Gulf of Mexico," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya