Liputan6.com, Jakarta - World Bank atau Bank Dunia siap memberikan pinjaman untuk Indonesia. Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rodrigo Chaves menyebut, Bank Dunia terbuka kepada Indonesia jika memerlukan bantuan.
"Kami selalu siap dalam menyediakan pinjaman, pendampingan teknis, apalagi Indonesia adalah salah satu klien penting Bank Dunia. Kami akan menantikan hal-hal apa yang bisa kami bantu dari pemerintah," kata Rodrigo usai menemui Presiden joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dia melihat, kebutuhan uang Indonesia saat ini masih dalam batas normal. "Kami tidak melihat bahwa (Indonesia) membutuhkan pendanaan yang sangat besar," ucapnya.
Bank Dunia bakal memberikan pinjaman sewajarnya. Mereka siap meminjamkan uang sebesar USD 2 miliar tahun depan untuk Indonesia.
"Kami tetap akan memberikan alokasi pinjaman dalam posisi sewajarnya, sekitar USD 2 miliar per tahun, tidak terlalu besar lah untuk negara sebesar Indonesia," tandasnya.
Reporter:Â Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bertemu Jokowi, Bank Dunia Beri Solusi Atasi Masalah Ekonomi RI
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rodrigo Chaves menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta. Rodrigo menyampaikan solusi untuk pemerintah Indonesia menyelesaikan masalah ekonomi.
"Cara paling ampuh untuk mendorong ekonomi adalah dengan memperbaiki current account defisit dengan penanaman modal asing (FDI). Cara itu paling baik untuk menambah modal juga memperbaiki aliran portofolio," kata Rodrigo usai menemui Jokowi, Senin (2/8).Â
BACA JUGA
Menurutnya, strategi yang harus dijalankan pemerintah adalah perlu memberikan kredibilitas yang dibutuhkan dalam FDI. Aturan mainnya harus jelas, stabil dan memenuhi aspek kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.
Dia melanjutkan, sesungguhnya Indonesia punya fundamental kuat. Terutama dalam hal manajemen makro.
"Reformasi struktural terutamanya pada SDM, infrastruktur, investasi, FDI, pemungutan pajak, bakal memberikan kontribusi yang tinggi dalam hal mempertahankan kondisi keuangan," tuturnya.
Rodrigo menyebut, fokus pemerintah soal SDM, infrastruktur, pengumpulan pemasukan melalui pajak, dan FDI adalah program yang sangat jelas. Dia berharap pemerintah benar-benar mengimplementasikannya demi masa depan negara.
Lebih lanjut, dia menilai soal pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mampu 5,08 pada tahun ini adalah angka tepat. Rodrigo tak bisa memprediksi berapa persen angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan.
"Tantangan tahun depan bakal tetap bergantung pada ekonomi global, komoditas ekspor impornya," tandasnya.
Advertisement