Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa sebanyak 30 persen penerbangan tercatat dibatalkan imbas dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kalimantan dan Sumatera. Kebakaran hutan tersebut menimbulkan kabut asap yang mengganggu jarak pandang pesawat.
Namun Budi mengklaim bahwa angka pembatalan 30 persen penerbangan tersebut sebenarnya tidak signifikan. "Yang cancel itu sebenarnya tidak signifikan, sekitar 20-30 persen," tuturnya di Gedung Kementerian Perhubungan, Selasa (17/9/2019).
Advertisement
Baca Juga
Sejauh ini, terdapat tiga bandara yang mengalami dampak terburuk dari insiden kabut asap ini. Ketiga bandara itu semuanya berada di daerah Kalimantan Barat (Kalbar). "Dampak yang paling besar di Kalbar. Ada di tiga bandara di Pontianak, Ketapang, dan Sambas," ujarnya.
Kementerian Perhubungan terus menghimbau pihak maskapai agar mengedepankan praktik kehati-hatian pada seluruh maskapai penerbangan. "Safety nomor satu, feasibility kita akan informasikan kepada maskapai agar mereka berhati-hati," tegasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dampak Kabut Asap, Garuda Indonesia Batalkan 15 Penerbangan
Sebelumnya, sehubungan dengan dampak kabut asap yang mengakibatkan jarak pandang penerbangan yang terbatas, Garuda Indonesia kembali membatalkan sedikitnya 15 penerbangan.
Pembatalan ini terjadi di sejumlah sektor penerbangan domestik pada periode 16 September 2019 hingga 19 September 2019 mendatang.
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan mengungkapkan, keputusan pembatalan penerbangan tersebut sejalan dengan komitmen maskapai untuk senantiasa mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
Serta kenyamanan penumpang, khususnya dengan mempertimbangkan jarak pandang penerbangan terbatas yang berisiko terhadap keberlangsungan operasional penerbangan.
“Perlu kiranya kami sampaikan pembatalan penerbangan Garuda Indonesia tersebut mempertimbangkan perkembangan situasi terkini atas dampak dari intensitas kabut asap tersebut terhadap keamanan dan keselamatan penerbangan. Untuk itu kami mengimbau penumpang untuk melakukan pengecekan secara berkala jadwal penerbangan mereka," jelas Ikhsan kepada wartawan, Senin (16/9/2019).
Selain pembatalan penerbangan tersebut, Garuda Indonesia juga turut melakukan penyesuaian schedule ke sejumlah penerbangan yang terdampak.
Menurutnya, dampak kabut asap terhadap kondisi operasional penerbangan tersebut juga telah diantisipasi melalui upaya mitigasi penanganan penerbangan yang terdampak termasuk penanganan penumpang.
"Berbagai antisipasi terhadap dampak kabut asap tersebut turut berdampak terhadap sejumlah rotasi penerbangan sehingga berpotensi terhadap keterlambatan penerbangan yang sekiranya dapat diantisipasi lebih lanjut oleh para penumpang," kata Ikhsan.
Advertisement