Liputan6.com, Jakarta - Pengelola Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, mencatat, setidaknya ada 20 penerbangan yang ke Kalimantan dan Sumater adibatalkan. Pembatalan tersebut karena jarak pandang terbatas akibat kabut asap.
Sejak Senin (16/9/2019) hingga Selasa (17/9/2019) siang, sudah ada 20 penerbangan dengan rute Bandara Soetta menuju bandara-bandara di Kalimantan dan Sumatera atau sebaliknya terpaksa harus dibatalkan.
Senior Manager Of Branch Communication and Legal Bandara Soetta Febri Toga Simatupang menjelaskan, untuk total penerbangan yang dibatalkan kemarin berjumlah 17 penerbangan dan siang ini menyusul tiga penerbangan batal.
Advertisement
Baca Juga
"Kami informasikan bahwa berdasarkan data informasi yang kami terima Tanggal 16 September 2019 pukul 00.00 WIB, dampak terhadap kebakaran hutan dan lahan itu ada di 17 flight (penerbangan) yang cancel, baik berangkat dan datang, areanya sekitar Kalimantan," kata Febri ditemui di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Selasa (17/9/2019).
Sementara, tiga penerbangan yang batal siang ini akibat kabut asap memiliki rute Bandara Soekarno Hatta menuju Kepulauan Riau dan Bengkulu. Pembatalan itu juga berdampak pada penundaan pemberangkatan penerbangan lainnya selama sekitar 30 - 60 menit.
"Kami nyatakan bahwa Bandara Soekarno Hatta tetap beroperasi secara normal, hanya terkendala untuk bandara-bandara tujuan seperti Pontianak, Samarinda, Tarakan, dan sebagainya," tutur Febri.
Febri mengimbau para penumpang untuk terus memeriksa apakah terdampak pembatalan atau tidak sehingga dapat melakukan pilihan untuk melakukan refund atau reschedule.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Daftar Bandara yang Batalkan Penerbangan Akibat Kabut Asap
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terus memantau dan berkoordinasi intens dengan sejumlah pihak terkait kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dua pulau yaitu Sumatera dan Kalimantan mengalami kebakaran hutan dan layan yang cukup besar.
Akibat dari kondisi ini, beberapa layanan bandara ditutup, sehingga maskapai mengalami penundaan penerbangan, bahkan dibatalkan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti mengakui, sejumlah penerbangan di wilayah Kalimantan mengalami penutupan akibat kabut asap. Itu lantaran kabut asap membuat jarak pandang terbatas sehingga terpaksa harus dilakukan pembatalan penerbangan.
BACA JUGA
"Dengan kondisi saat ini, kami akan terus berkoordinasi melalui dengan Otoritas Bandar Udara (OBU), operator penerbangan, AirNav Indonesia, pihak maskapai, dan stakeholder terkait sehingga semua tim dapat tetap memperhatikan keselamatan penerbangan," tuturnya, Selasa (17/9/2019).
Berdasarkan data yang diperoleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, beberapa layanan bandara di Sumatera dan Kalimantan terkena pembatalan.
Dua lapangan udara di Kalimantan Barat, yakni Bandara Internasional Supadio akibat jarak pandang terbatas 400 meter, serta Bandar Udara Pangsuma, Putussibau, dengan jarak pandang 3.000 meter.
Untuk di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), bandara yang mengalami gangguan yakni Bandara Kalimarau Berau dengan jarak pandang 400 meter, dan Bandara A P T Pranoto, Samarinda, dengan jarak pandang 3.000 meter.
Sementara di Kalimantan Tengah, bandara yang terkena dampak kabut asap adalah Bandar Udara H Asan Sampit dengan jarak pandang 800 meter, serta Bandar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya dengan jarak pandang 500 meter.
Advertisement