Liputan6.com, Jakarta - Data membuat rencana kegiatan lebih terukur dan terarah. Ibaratnya, Anda akan pergi berlibur. Anda tentu perlu informasi tentang akomodiasi, transportasi dan destinasi wisata agar kegiatan berlibur Anda sesuai dengan ekspektasi.
Demikian halnya dengan pemasaran produk atau jasa, yang akan lebih efektif jika memiliki data pasar sebagai landasan pemasaran. Pemasaran berbasis data atau data driven marketing membantu marketer (pelaku pemasaran) untuk memprediksi masa depan pemasaran melalui analisis data marketing seperti menemukan tren apa yang akan berlaku, market mana yang akan tumbuh cepat dan membuat asumsi terhadap penemuan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Forum Mobile Marketing Associate (MMA) Impact Indonesia 2019 membahas mengenai perspektif para pemimpin perusahaan besar tentang data driven marketing. Dalam diskusi tersebut, masing-masing panelis membeberkan faktor penting yang harus dimiliki seorang pelaku pemasaran agar dapat mengintegrasikan data untuk kebutuhan bisnis dengan efektif.
Sutanto Hartono, Managing Director EMTEK dan CEO SCTV menyatakan, seorang marketer harus terus haus akan ilmu.
"Keep hungry, selalu belajar untuk memahami bagaimana pola konsumsi pasar, terus mengkaji dan menganalisa hingga mendapatkan data yang akurat dan bisa digunakan untuk membantu pemasaran," ujarnya di Jakarta, Kamis (03/10/2019).
Lain halnya dengan Vishnu Mohan, Chairman dan CEO Havas Media. Menurutnya, tidak perlu memasang target pemasaran yang terlalu besar, yang penting dapat terealisasi.
"Don't think too big. Kau hanya perlu merealisasikan rencana dan lakukan sesuai dengan kapasitasmu," tuturnya.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.
Sederhanakan Kebutuhan
Dari sisi seorang pemimpin, Presiden Direktur Unilever Indonesia Hemant Bakshi menyatakan para leader harus bisa menyederhanakan kebutuhan pemasaran dan segala hal yang berkaitan dengan itu.
"Regulasi, peraturan, jangan membebani bawahan dengan kompleksitas yang kita inginkan. Keep it simple," jelasnya.
Selain itu, lanjut Hemant, perusahaan perlu memikirkan dengan matang, hendak diapakan data yang sudah didapat agar tujuan pemasaran bisa tepat sasaran. Apalagi, saat ini sedang ramai isu privacy, perusahaan tentu harus berhati-hati menyimpan data dan jangan disalahgunakan.
Advertisement