Liputan6.com, Jakarta Presiden Amerika, Donald Trump memberikan sinyal positif mengenai perdangangan antara negaranya dengan China. Kedua negara tersebut sedang berusaha untuk mengakhiri perang dagang yang merusak perekonomian dunia.
"Saya pikir ini akan berjalan dengan baik," kata Donald Trump saat menghadiri kampanye di Minnesota. Donald Trump menunjukkan sikap optimisnya dalam menghadapi perang dagang antara keduanya.
"Jadi kami melakukan negosiasi yang sangat, sangat baik dengan China," tambah Donald Trump, seperti mengutip dari CNBC, Jumat (11/10/2019).
Advertisement
Baca Juga
Kedua negara kembali menggelar pertemuan di Washington setelah meningkatnya ketegangan. Mereka berharap untuk mengakhiri perang dagang yang ditandai dengan pematokan tarif ratusan miliar dolar dalam barang.
Amerika diwakili Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Perwakilan pengusaha Robert Lighthizer, yang memimpin tim negosiator. Sementara Delegasi Beijing, diwakili Wakil Perdana Menteri China Liu He.
Diskusi tersebut berlangsung beberapa hari sebelum batas waktu 15 Oktober. Waktu di mana Amerika berencana untuk menaikkan bea masuk barang-barang China sebesar USD 250 miliar atau Rp 3,5 kuadriliun (1 USD = Rp 14.139) menjadi 30 persen dari sebelumnya 25 persen.
"Kami telah datang dengan tulus dan bersedia melakukan pembicaraan serius dengan AS mengenai masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama seperti neraca perdagangan, akses pasar dan perlindungan investor, dan mempromosikan kemajuan positif dalam konsultasi," kata Liu kepada Xinhua.
Trump memang mendorong Cina untuk mengakhiri apa yang disebutnya pelanggaran perdagangan termasuk pencurian kekayaan intelektual dan transfer teknologi paksa. Dia juga ingin membuat Tiongkok meningkatkan pembelian produk pertanian AS.
Reporter: Chrismonica
Saksikan video di bawah ini:
Perang Dagang AS dan China Bikin CEO Adidas Ketar-ketir
CEO Adidas, Kasper Rorsted, mengungkapkan kekhawatiran tentang perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS)-China. Perang dagang tersebut bisa saja memengaruhi konsumen di Amerika.
"Tetapi yang jauh lebih serius adalah jika konsumen di Amerika hanya memiliki sedikit uang untuk dibelanjakan," kata Kasper Rorsted seperti dikutip dari CNBC, Kamis (3/10/2019)
Komentar Kasper muncul seminggu setelah keluarnya berita yang menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen di Amerika menurun dari biasanya.
Hal itu karena perang dagang antara Washington dan Beijing. Akhirnya perang dagang tersebut menimbulkan berbagai sentimen.
Kasper Rorsted mengaku prihatin dengan devaluasi mata uang China, karena 25 persen bisnis Adidas berbasis di China.
Ditambah lagi, bulan Agustus kemarin, Beijing mengumumkan mata uang Yuan berada pada tingkat terlemah sejak April 2008.
Terlepas dari perlambatan ekspansi ekonomi global, Kasper Rorsted masih optimis dan menunjukkan bahwa perusahaannya masih melihat pertumbuhan yang kuat pada kuartal kedua di China.
Advertisement