Menko Luhut Klaim LRT Jabodebek Lebih Unggul dari MRT

Teknologi yang digunakan di LRT Jabodebek produksi Sumitomo Corporation, Jepang

oleh Bawono Yadika diperbarui 13 Okt 2019, 17:16 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2019, 17:16 WIB
Uji coba LRT Jabodebek
Uji coba LRT Jabodebek (dok: Bawono)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim LRT Jabodebek buatan PT INKA lebih unggul dibanding MRT Jakarta.

Seperti diketahui, MRT Jakarta menggunakan kereta rel listrik produksi Sumitomo Corporation, Jepang, bekerjasama dengan Nippon Sharyo.

"Teknologinya sudah di generasi ketiga, lebih bagus dibanding teknologi MRT Jakarta," tutur dia di Cibubur, Minggu (13/10/2019).

Menko Luhut melanjutkan, sebanyak 60 persen pembangunan LRT Jabodebek mengandung lokal konten atau yang biasa disebut tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

"Hampir semua buatan dalam negeri, 60 persen lokal konten," ujarnya.

Sebagai informasi saja, progres pelaksanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek Tahap I sampai dengan 4 Oktober 2019, telah mencapai 66,13 persen. Rincian progres pada setiap lintas pelayanannya sebagai berikut:

Lintas Pelayanan 1 - Cawang – Cibubur : 85,7 persenLintas Pelayanan 2 - Cawang – Kuningan – Dukuh Atas : 56,1 persenLintas Pelayanan 3 - Cawang – Bekasi Timur : 59,5 persen

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perdana, LRT Jabodebek Terpasang di Rel

Menko Maritim dan Menhub tinjau proyek LRT Jabodebek
Menko Maritim dan Menhub tinjau proyek LRT Jabodebek (dok: Bawono)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan siang ini meninjau progres proyek pembangunan LRT Jabodebek.

Pada agenda siang ini, dilakukan prosesi pengangkatan kereta pertama LRT Jabodebek di pitstop Stasiun Harjamukti. Sebanyak satu rangkaian (trainset) yang terdiri dari 6 kereta (car) diangkat ke atas rel menggunakan Gantry Crane.

"Terima kasih untuk Pak Menko telah koordinasi ini. Ini bukan hanya proyek APBN, tetapi kolaborasi dari beberapa kementerian seperti BUMN dan Perhubungan. Sampai 2021, diharapkan proyek ini bisa beroperasi," ujar Menhub Budi di Cibubur, Minggu (13/10/2019).

Sementara itu, Luhut mengaku bangga bahwa proyek LRT Jabodebek dikerjakan oleh PT INKA (Persero). Sehingga, proyek ini harus dihargai betul karena merupakan kerja putera-puteri dari bangsa Indonesia.

"Ini prestasi sendiri putra-putri Indonesia. Saya dari Bogor ikuti Presiden. Saya lapor ke beliau, Pak maaf ini sedikit masih ada kurang-kurang. Pak Presiden bilang, tidak apa-apa, yang penting buatan Indonesia. Selamat sekali lagi buat PT INKA dan PT Adhi Karya," tambah Luhut.

Beroperasi 2021

Rampung 2021, Begini Progres Proyek LRT Jabodebek
Proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek terlihat di Jalan Kuningan, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Pengerjaan jalur angkutan massal tersebut sudah mencapai 65,77 persen, terdiri dari Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Proyek LRT Jabodebek yang ditangani oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) ini rencananya akan resmi beroperasi pada November 2021. Saat ini, progres pembangunan sendiri telah mencapai 65,77 persen.

Menelan biaya investasi sebesar Rp29,9 triliun, sebagian besar investasi akan ditanggung oleh PT KAI dengan nilai Rp25,7 triliun dan Rp4,2 triliun sisanya ditanggung oleh PT Adhi Karya.

Asal tahu saja, pada Selasa (08/10) telah dilakukan pengiriman kereta tersebut dari pabrik PT INKA (Persero) yang terletak di kota Madiun, Jawa Timur menuju Cibubur.

Rangkaian dikirimkan melalui jalur darat menggunakan 6 buah multi-axle dan memakan waktu selama empat hari. Pengiriman dilakukan melalui jalur Tol Trans Jawa dan bekerja sama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan jarak tempuh sekitar 643 km.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya