Liputan6.com, Jakarta - Direktur Operasi II PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), Pundjung Setya Brata mengakui baru menerima sekitar Rp 8 triliun dari PT Kereta Api Indonesia terkait dengan pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Jumlah ini, masih akan terus bertambah seiring dengan kemajuan pembangunan proyek tersebut.
"Sudah Rp 8 triliun lebih," kata dia saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Advertisement
Baca Juga
Seperti diketahui, PT KAI sendiri merupakan investor proyek LRT Jabodebek sesuai dengan penugasan pemerintah. Selama ini pembayaran dari KAI dilakukan bertahap menyesuaikan dengan progres konstruksi LRT Jabodebek.
Untuk selanjutnya, pihaknya akan mengajukan tagihan ke PT KAI sebesar Rp 1,2 triliun. Jika terealisasikan, maka ‎total pendapatan yang diterima Adhi Karya dari PT KAI akan mencapai Rp 10 triliun.
"Ini yang sedang (diajukan) di KAI ‎ini Rp 1,4 (triliun), nett-nya Rp 1,2 triliun. Mudah-mudahan segera rilis," katanya.
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kemajuan Pembangunan
Sebagai informasi saja, progres keseluruhan proyek LRT Jabodebek sudah mencapai 65,77 persen, terdiri dari Cawang - Cibubur, Cawang - Dukuh Atas, dan Cawang - Bekasi Timur.
Untuk lintas pelayanan Cawang - Cibubur, kini progresnya mencapai 85,28 persen. Trase itu menghubungkan Cawang - Taman Mini - Kampung Rambutan - Ciracas - Kampung Rambutan.
Sementara untuk lintas pelayanan Cawang - Dukuh Atas, kini progresnya sudah 55,91 persen. Trase itu menghubungkan Cawang - Ciliwung - Cikoko - Kuningan - Rasuna Said - Karet Kuningan - Setiabudi - Dukuh Atas.
Sedangkan untuk lintas pelayanan Cawang - Bekasi Timur, progresnya kini telah mencapai 53,84 persen. Trase itu menghubungkan Cawang - Halim - Jati Bening Baru - Cikunir - Cikunir 2 - Bekasi Barat - Jatimulya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement