Temui Edhy Prabowo, Dubes China Ajak Genjot Kerjasama Kelautan dan Perikanan

Pada 2018, nilai volume perdagangan Indonesia-China mencapai USD 72,6 miliar.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Nov 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2019, 16:00 WIB
Udang hasil tangkapan nelayan, di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC). (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Udang hasil tangkapan nelayan, di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC). (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bertemu dengan Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan China kembali membangun hubungan di sektor kelautan dan perikanan.

Xiao Qian terlebih dahulu mengucapkan selamat atas dilantiknya Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2019-2024.

Dia menyampaikan, Indonesia dan China memiliki relasi yang baik. Selama ini, Indonesia menjadi salah satu mitra dagang China yang cukup besar.

Pada 2018, nilai volume perdagangan antara kedua negara mencapai USD 72,6 miliar. Sementara nilai investasi China di Indonesia mencapai USD2,4 miliar pada periode yang sama.

Xiao Qian melanjutkan, kerja sama di bidang kelautan dan perikanan akan memperkuat relasi kedua negara.

"Indonesia memiliki wilayah perairan yang luas dan sumber daya bahari yang melimpah. Sementara China memiliki pasar yang luar biasa besar," ujar dia seperti dikutip dari laman resmi KKP, Minggu (3/11/2019).

Xiao Qian mengungkapkan bahwa Indonesia dan China memiliki peluang kerja sama yang dapat saling mengisi satu sama lain melalui ekspor-impor produk perikanan. Setiap tahunnya China melakukan impor produk perikanan sebesar 4 juta ton dari berbagai negara.

Dari nilai tersebut, Indonesia baru mengekspor 200.000 ton produk perikanan atau 5 persen dari kuota impor perikanan ke China setiap tahunnya. Ekspor produk perikanan ini, dapat dioptimalkan ke depannya.

"Indonesia memiliki ruang kerja sama yang luar biasa besar. Jika kita memulai kembali kerja sama kelautan dan perikanan, saya yakin ekspor produk perikanan Indonesia ke Tiongkok pasti akan mencapai angka yang luar biasa besar," imbuh dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Sektor Budidaya

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo melakukan audiensi dengan pengusaha yang tergabung dalam perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada Rabu (30/10/2019). Dok KKP
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo melakukan audiensi dengan pengusaha yang tergabung dalam perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada Rabu (30/10/2019). Dok KKP

Menanggapi hal itu, Menteri Edhy menyambut baik usulan China. Sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, industri perikanan Indonesia perlu dioptimalkan, termasuk dalam membangun sektor budidaya.

Salah satunya, terkait kendala yang dihadapi Indonesia untuk mencegah virus dalam budidaya udang. Dia berharap, China dapat berbagi teknolgi dan ilmu di bidang budidaya perikanan yang dimilikinya dengan Indonesia.

"China adalah salah satu negara yang memiliki teknologi dan ilmu untuk mencegah penyebaran virus penyakit udang. Kami perlu belajar dari negara Anda terkait teknologi di bidang budidaya ini," ujarnya.

Indonesia terbuka terhadap peluang kerja sama yang baik antara kedua negara. Kendati begitu, dia menekankan bahwa setiap kerja sama yang dilakukan akan mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal dan devisa bagi Indonesia.

"Tentunya, kami berkepentingan di negara kami bahwa setiap kerja sama yang kita lakukan akan menyerap lapangan pekerjaan dan menghasilkan devisa," tandasnya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya