Liputan6.com, Jakarta Maskapai pelat merah Garuda Indonesia akhirnya angkat bicara soal kisruh anak usahanya, Citilink Indonesia dengan Sriwijaya Air. Kekisruhan ini terkuak melalui pesan berantai.
M Ikhsan Rosan, VP Corporate Secretary Garuda Indonesia menyatakan bahwa pesan berantai yang beredar atas nama Direktur Teknik dan Layanan Garuda Indonesia Iwan Joeniarto ditujukan kepada lessor alias perusahaan penyewaan pesawat.
Advertisement
Baca Juga
"Bersama ini kami sampaikan bahwa penjelasan tersebut ditujukan kepada lessor (perusahaan penyewaan pesawat) atas pertanyaan mereka tentang posisi Garuda Indonesia atas Sriwijaya," demikian dikutip Liputan6.com dari keterangan resmi, Kamis (7/11/2019).
Lebih lanjut, Garuda Indonesia meminta pada Sriwijaya untuk menyelesaikan permasalahan utang mereka kepada institusi negara, seperti BNI, Pertamina, GMF, Gapura Angkasa dan lainnya.
"Awal kerjasama manajemen (KSM) Garuda dengan Sriwijaya adalah dalam rangka mengamankan aset dan piutang negara pada Sriwijaya Group," lanjut Ikhsan.
Dengan demikian, Garuda Indonesia menunggu itikad baik Sriwijaya agar segera menuntaskan segala kewajibannya.
Sebagai informasi, direksi transisi Sriwijaya telah habis masa tugasnya pada 31 Oktober 2019 lalu.
Menhub: Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia Jangan Cerai
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menanggapi soal retaknya hubungan maskapai Sriwijaya Air dan anak usaha Garuda Indonesia, Citilink Indonesia.
Pria yang akrab disapa BKS ini mengatakan, pihaknya akan memanggil maskapai untuk mencegah perpecahan bisnis terjadi.
"Ya, nanti kita ajak, kita panggil, kita cari jalan keluar jangan sampai pecah kongsi," ujarnya singkat di Jakarta, Kamis (07/11/2019).
BACA JUGA
Perpecahan ini mengejutkan banyak pihak karena sebulan yang lalu, kedua maskapai ini kembali menjalin kerjasama manajemen (KSM).
Sebelumnya diberitakan, hubungan bisnis antara Sriwijaya Air dan Citilink Indonesia, anak usaha Garuda Indonesia, memburuk karena adanya sejumlah masalah yang membuat keduanya memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja sama operasi.
Pihak Garuda Indonesia sendiri yang membeberkan informasi tersebut.
“Karena ada sejumlah masalah di mana kedua pihak belum bisa diselesaikan. Dengan berat hati, kami menginformasikan bahwa Sriwijaya Air melanjutkan bisnisnya sendiri,” kata Direktur Teknik dan Layanan Garuda Iwan Joeniarto dikutip dari Antara, Kamis (7/11/2019).
Advertisement