Jurus Pertamina Tahan Penurunan Produksi Migas Blok Mahakam

Pertamina memulai proyek pemasangan booster compressor dan deck extension di platform SWP-G Lapangan Peciko.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Nov 2019, 14:25 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2019, 14:25 WIB
Lapangan Handil Blok Mahakam di Kutai Kartanegara Kaltim. (Abelda Gunawan/Liputan6.com)
Lapangan Handil Blok Mahakam di Kutai Kartanegara Kaltim. (Abelda Gunawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) selaku operator Wilayah Kerja Mahakam, memulai proyek pemasangan booster compressor dan deck extension di platform SWP-G Lapangan Peciko. Hal ini merupakan upaya untuk menahan laju penurunan produksi.

General Manager PHM John Anis mengatakan proyek ini merupakan pengembangan pertama dari fasilitas yang sudah ada (brown field) yang dilakukan PHM, keberhasilan proyek ini diharapkan akan menjadi standar untuk pelaksanaan proyek brown field selanjutnya.

“PHM terus berupaya tanpa henti untuk mengembangkan potensi-potensi yang masih ada di Wilayah Kerja Mahakam. Dan kami mengerahkan segala daya upaya dan terus mencari berbagai terobosan dan inovasi dalam upaya menahan laju penurunan produksi alamiah, namun dengan tetap mengutamakan keselamatan, efisiensi, dan pengambilan risiko yang terukur," kata John, di Jakarta, Jumat (8/11/2019).

‎Tahap konstruksi proyek Peciko 8A yang dilakukan di fasilitas PT Asta Rekayasa Unggul, Kel Senipah, Kec Samboja, Kab Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.‎

Hasil dari proyek ini adalah penambahan cadangan di Peciko sebesar 7,3 Billon Standar Cubic Feet (BSCF) gas dan 34 kbbls kondensat, dengan cara menurunkan tekanan alir kepala sumur ke mode operasi sangat rendah (LLP – Low Low Pressure) untuk sumur-sumur di platform SWP-G.

Selanjutnya proyek-proyek booster compressor sejenis sedang dipersiapkan untuk beberapa platform di lapangan Peciko untuk penambahan cadangan di lapangan tersebut. Lebih jauh, booster compressor sedang dikaji untuk diterapkan juga pada lapangan offshore lainnya yaitu lapangan Sisi Nubi dan South Mahakam.

Proyek senilai US$ 15,3 juta ini dikerjakan oleh kontraktor asli Kalimantan Timur PT Asta Rekayasa Unggul, dengan melibatkan 100 persen pekerja dari masyarakat Samboja dan sekitarnya. Basic engineering sudah mulai dikerjakan sejak kuartal pertama 2018, sementara pengerjaan proyek diharapkan selesai di kuartal ketiga 2020.

‎"Pengerjaan proyek dengan nilai yang cukup besar oleh kontraktor lokal merupakan bentuk kepercayaan PHM terhadap kemampuan perusahaan yang berada di sekitar wilayah operasi, sekaligus sebagai wujud nyata komitmen pemberdayaan masyarakat setempat," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Arifin Tasrif Instruksikan Pertamina Jaga Produksi Blok Mahakam

Menteri ESDM Arifin Tasrif
Menteri ESDM Arifin Tasrif. (Liputan6.com/Pebrianto Eko Wicaksono)

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengarahkan PT Pertamina (Persero) untuk menjaga produksi migas Blok Mahakam. Pasalnya, blok yang terletak di Kalimantan Timur tersebut‎ menjadi tulang punggung produksi migas nasional.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wisnu Prabawa Taher mengatakan, Arifin menekankan agar melakukan segala upaya agar penurunan produksi dapat ditekan seminimal mungkin, pada masa transisi pengolahan Blok Mahakam.

Hal ini diutarakan Arifin ketika mengunjungi fasilitas Blok Mahakam yang di kelola oleh Pertamina Hulu Mahakam.

"Mengingat industri migas memiliki resiko yang tinggi, Menteri ESDM kembali mengingatkan jajaran Pertamina untuk mengedepankan keselamatan kerja dalam operasinya," kata Wisnu, di Jakarta, Jumat (8/11/2019).

Wisnu melanjutkan, pada kesempatan tersebut Arifin juga memberikan arahan agar Kementerian ESDM, SKK Migas dan Pertamina terus melakukan sinergi untuk bersama-sama bekerja keras menaikkan produksi migas di tanah air.

"Pertamina sebagai operator yang mendapatkan kepercayaan Pemerintah untuk mengelola blok tersebut diharapkan dapat terus menaikkan kapabilitas sumber daya di Pertamina serta mendorong untuk melakukan kegiatan eksplorasi yang lebih masif," tuturnya.

Menurut Wisnu, Direktur Hulu Pertamina Darmawan Samsu pada kesempatan tersebut menyampaikan kemajuan Optimasi Pengembangan Lapangan-lapangan (OPLL) Pertamina Hulu Mahakam.

Salah satu yang mendapatkan perhatian Pertamina bagaimana strategi dan langkah-langkah yang diambil perseroan untuk menekan laju penurunan produksi. Untuk itu, Pertamina merencanakan akan melakukan pemboran 257 sumur di 5 lapangan antara tahun 2020-2022, dengan biaya investasi sebesar USD 1,5 miliar.

"Pada paparannya, Darmawan Samsu menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan SKK Migas atas rencana kerja dan pengembangan hulu migas Pertamina," tandasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya