Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait proyek high speed train (HST) atau kereta cepat Jakarta-Bandung. Turut hadir dalam Rakor, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Menurut Ridwan Kamil, pembangunan HST terus dilakukan. Sejauh ini progres pembebasan lahan sudah mencapai 99,06 persen.
"Ya berita baik.posisi pembebeasan lahan sudah 99,06 persen kemudian konstruksi 30-an persen," kata dia, saat ditemui, di Jakarta, Selasa (12/11).
Advertisement
Emil, sapaan akrabnya, mengatakan, rakor hari ini membahas soal pembebasan lahan yang tersisa. Dia pun mengatakan, kereta cepat Jakarta-Bandung dapat beroperasi sesuai dengan target, yakni pada 2021.
"Tadi dirapatkan masalah 1 persen pembebasan lahan itu. Sebagian ada administrasi di pengadilan registrasi dan negosiasi dan lain-lain. Tapi insya Allah tidak ada masalah," ujar dia.
Baca Juga
"Problem pembangunan di indonesia rata-rata yang bikin lama memang urusan negosiasi pembebasan lahan terkait infrastruktur. Di dalamnya itu kan ada ribu-ribu tuh. Di Bekasi Karawang, Purwakarta," ungkapnya.
Direktur Utama (Dirut) PT KCIC Chandra Dwiputra mengatakan, pihaknya akan berupaya melakukan percepatan konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung. Saat ini progres konstruksi sudah mencapai 36 persen.
"Lahan kan tinggal sedikit cuma banyak masalah administrasi, pengadilan, di BPN. maka kita minta support supaya bisa kita cepatkan gitu," ujarnya.
Saat ini, pihaknya memang berfokus pada penyelesaian hambatan yang berkaitan dengan pihak luar, seperti pembebasan lahan. Sementara dari sisi internal seperti kesiapan tenaga kerja atau jumlah alat pun akan dilakukan.
"Intinya adalah hambatan administrasi kita selesaikan dulu, nanti tinggal jumlah alat orang bisa ditambahkan. pokoknya yang tergantung pihak luar kita selesaikan dulu lah," tandasnya.
Reporter:Â Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kelas II Dibanderol Rp 300 Ribu
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Chandra Dwiputra menyatakan ongkos tarif kereta cepat Jakarta-Bandung akan dipatok mencapai Rp 300 ribu untuk pelayanan kelas II. Kereta cepat ini sedianya akan memiliki tiga kelas pelayanan, mulai Kelas VIP, kelas I dan kelas II.
"Kalau Rp500.000 kan tidak layak juga. Pokoknya disesuiakan dengan kondisi saat ini jadi kira-kira Rp 300 ribu kelas II," kata dia saat ditemui di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (1/10).
Kendati begitu, dirinya tidak merincikan besaran harga tiket untuk kelas I dan VIP. Hanya saja kata dia, biaya maksimal dikeluarkan pihaknya tidak akan mencapai Rp 500 ribu.
"Pokoknya satu VIP, kursi dikit. Kelas I juga tidak banyak. ujung depan ujung belakang," katanya.
Seperti diketahui, proyek ini secara keseluruhan ditargetkan rampung pada 2021. Pada kuartal II-2021 (April-Juni), kereta cepat sudah mulai uji coba selama tiga sampai empat bulan sebelum beroperasi penuh.
Kapasitas angkut kereta cepat pertama di Indonesia ini adalah sekitar 109 ribu penumpang per hari, dan dapat memangkas waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung maupun sebaliknya hingga 36 menit (untuk perjalanan langsung) dan 46 menit (untuk perjalanan tak langsung).
Kereta ini merupakan hasil pengembangan tipe CRH380A oleh perusahaan China, CRRC Qingdao Sidang. Berbekal teknologi terbaru tersebut, harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan berada pada kisaran Rp 229 ribu.
Â
Reporter:Â Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.comÂ
Advertisement