Harga Emas Tergelincir di Tengah Kemajuan Kesepakatan Perang Dagang

Harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.466,78 per ounce.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Nov 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2019, 06:30 WIB
Emas Antam
Emas (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Ini dipicu oleh pasar saham mencapai rekor tertinggi usai komentar dari pejabat Amerika Serikat (AS) bahwa kemajuan sedang dibuat pada perjanjian perdagangan fase satu dengan China.

Dikutip dari CNBC, harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.466,78 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup turun 0,3 persen menjadi USD 1.468,50 per ounce.

"Perdagangan emas secara keseluruhan telah dipengaruhi oleh perang perdagangan dan ada optimisme yang luar biasa dengan tahap akhir mendapatkan kesepakatan tahap satu yang disahkan," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior di OANDA.

 

"Ini telah menjadi angin sakal terbesar bagi ekonomi global dan penurunan besar-besaran mengganggu permintaan safe-haven (khususnya untuk emas)," lanjut dia.

Harga emas telah naik lebih dari 14 persen sepanjang tahun ini karena perang dagang antara negara dengan ekonomi terbesar di dunia sehingga mengguncang pasar keuangan. Ini memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan mendorong bank sentral utama untuk menurunkan suku bunga.

Indeks utama Wall Street mencapai rekor tertinggi pada pembukaan menyusul komentar optimis terkait pembicaraan perdagangan AS dan China.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perkembangan Negosiasi Perang Dagang

Perang Dagang AS vs China
Perang Dagang AS vs China

Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan pembicaraan perdagangan AS-China akan dilanjutkan dengan panggilan telepon pada hari Jumat karena kedua belah pihak berusaha untuk menuntaskan pakta perdagangan fase satu.

Harga emas mundur dari level tertinggi satu minggu yang dicapai pada Kamis, tetapi masih ditetapkan untuk kenaikan mingguan sekitar 0,6 persen.

"Minggu ini, emas benar-benar mencoba untuk mendapatkan kembali beberapa kerugian dari minggu sebelumnya, dan telah melakukan itu sampai taraf tertentu, kita naik dari posisi terendah dari USD 1.450 dan emas berusaha untuk mendapatkan kembali di atas 100- day moving average, ”kata Analis Mitsubishi Jonathan Butler.

"Minggu depan kita punya beberapa data menarik yaitu berita acara PMI manufaktur dan FOMC keluar yang akan menunjukkan apakah ada suara berbeda di Federal Reserve AS yang memperdebatkan penurunan suku bunga yang lebih kuat atau apakah konsensus benar-benar untuk mempertahankan suku bunga tertahan," ungkap dia.

Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell pada hari Rabu mengisyaratkan tidak akan ada pemotongan lebih lanjut kecuali ada perubahan material dalam prospek ekonomi.

Sementara untuk logam mulia lainnya, harga perak turun 0,4 persen menjadi USD 16,95 per ounce, namun berada di jalur untuk kenaikan sekitar 0,9 persen untuk minggu ini.

Untuk platinum naik 1,2 persen menjadi USD 891,19 per ounce dan ditetapkan untuk mendaftarkan kenaikan sekitar 0,5 persen minggu ini. Sedangkan palladium turun 1,4 persen pada USD 1.713,11 per ounce, dalam perjalanan turun untuk minggu kedua berturut-turut sekitar 1,7 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya