Pefindo Turunkan Peringkat Semen Indonesia Jadi idAA

Penurunan peringkat merefleksikan ekspektasi terhadap leverage keuangan Semen Indonesia yang akan tetap tinggi secara signifikan.

oleh Bawono Yadika diperbarui 19 Nov 2019, 16:29 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2019, 16:29 WIB
Ilustrasi semen indonesia (4)
Ilustrasi semen indonesia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menurunkan peringkat untuk PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi I tahun 2017 dan 2019 menjadi idAA dari idAA+.

Analis Pefindo Gifar Indra Sakti mengatakan penurunan peringkat merefleksikan ekspektasi terhadap leverage keuangan SMGR yang akan tetap tinggi secara signifikan.

Hal ini berasal dari akuisisi Holcim Indonesia (berubah nama menjadi Solusi Bangun Indonesia atau SBI) dan sinergi antara SBI dan SMGR yang lebih lambat daripada yang diharapkan di tengah kondisi industri yang relatif lemah.

"Sekitar 70 persen dari produksi semen nasional dikonsumsi oleh pasar properti, sektor yang kami anggap sedang melambat," ujarnya Selasa (18/11/2019).

Di semester I-2019 saja, leverage SMGR yang diukur dengan debt to EBITDA, meningkat 5,4 kali, sedangkan EBITDA to interest perusahaan juga melemah menjadi 2,1 kali.

"Leverage keuangan yang tinggi, kompetisi industri yang ketat, dan paparan volatilitas di sektor properti dan konstruksi membatasi peringkat menurut pandangan kami," tegasnya.

Adapun obligor berperingkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. Kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, relatif terhadap obligor Indonesia lainnya adalah superior.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pefindo Berikan Peringkat idAAA Untuk 3 BUMN

Pefindo
(Foto: Antara)

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idAAA kepada tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Perusahaan Gas Negar Tbk (PGN), PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.

Adapun idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo, dengan acuan kemampuan obligor untuk komitmen keuangan jangka panjang yang relatif superior dibanding obligor lainnya.

Pemberian rating tersebut diberikan setelah Pefindo melakukan periode publikasi hampir selama 3 bulan, yakni sejak 20 Februari 2019 hingga 14 Mei 2019.

Dikutip Liputan6.com dari keterangan Pefindo, Rabu (15/5/2019), PGN, KAI dan PLN merupakan tiga perseroan yang sukses meraih peringkat tertinggi dari total 29 entitas yang berasal dari berbagai sektor.

Antara lain, sektor properti, kimia, pelabuhan, perkebunan, konstruksi, kelistrikan, telekomunikasi, minyak dan gas, pariwisata, makanan dan minuman, pengolahan, pertambangan, semen, jalan tol, serta pertambangan.

Selain ketiga BUMN tadi, sebanyak delapan entitas lain meraih rating idAA. Sementara terdapat 15 entitas yang menembus peringkat idA, dan tiga entitas yang mendapat rating idBBB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya