Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menargetkan produksi minyak dan gasnya mengalami peningkatan pada 2020. Hal ini merupakan lanjutan tren kenaikan produksi sejak 2015.
Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H. Samsu mengatakan, Pertamina memperkirakan produksi migas 2019 akan berada pada kisaran 910 ribu barel setara minyak per hari (Barel Oil Equivalent Per Day/BOEPD).
Advertisement
Baca Juga
Produksi migas Pertamina diharapkan relatif stabil dari pencapaian produksi tahun lalu. Sementara target pada 2020, akan berada pada kisaran 923 ribu BOEPD.
"Migas adalah energi yang tidak terbarukan, dan semua lapangan pasti akan menghadapi laju penurunan produksi alamiah," kata Dharmawan, di Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Untuk 2021, Pertamina menargetkan produksi di kisaran 1 juta barel BOEPD dan ditargetkan akan seterusnya naik di tahun-tahun berikutnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Banyak Sumur Lama
Menurut Dharmawan, saat ini perusahaan melalui anak usaha sektor hulu mengelola lapangan yang mayoritas sudah berproduksi sejak lama. Termasuk kategori mature fields dengan angka laju penurunan alamiahnya (natural decline) dapat mencapai 50 persen.
Dia menambahkan, menahan laju penurunan alamiah merupakan tantangan utama yang berhasil dikelola dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan lapangan-lapangan tersebut bertahan untuk berproduksi dengan laju pengurasan secara agregat yang jauh lebih rendah bahkan mendekati 0 persen.
Untuk itu, strategi pengelolaan wilayah kerja yang sudah ada saat ini dilakukan dengan cara menciptakan siklus kehidupan kedua (second life cycle creation) bagi lapangan yang sudah mature tersebut.
“Mempertahankan laju penurunan yang stabil terhadap derasnya laju penurunan alamiah memperlihatkan besarnya upaya yang signifikan yang dicapai melalui inovasi-inovasi yang intensif,” tandasnya.
Advertisement
Pertamina: Tak Ada Kenaikan Harga BBM
Belakangan ini beredar kabar kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi yang akan dilakukan PT Pertamina (Persero) di tengah masyarakat, melalui pesan singkat media elektronik.
Menanggapi hal itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman pun menampik kabar kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut. Kabar ini sebelumnya pun sempat beredar dan kembali disebarluaskan di tengah masyarakat.
"Pertamina menegaskan, informasi kenaikan harga BBM adalah tidak benar," kata Fajriyah, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Selasa (19/11/2019).
Fajriyah pun mengimbau masyarakat, untuk memastikan kebenaran kabar mengenai harga BBM dari informasi resmi yang dikeluaran perusahaan.
"Setiap kebijakan penyesuaian harga BBM diumumkan melaui website resmi www.pertamina.com," tuturnya.
Dalam pesan singkat yang beredar, pada malam ini jam 24:00 BBM diinfokan bakal naik. Adapun kenaikan yang beredar yaitu Premium menjadi Rp 9.500 per liter, Pertalite menjadi Rp 11 ribu per liter, Pertamax Rp 14 ribu per liter, Bio Solar menjadi Rp 8.250 per liter dan Dexlite jadi Rp 13 ribu per liter.
Dalam pesan singkat tersebut juga menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan pengisian penuh BBM sebelum harga naik.