Kementerian PUPR Tata Kampung Nelayan di Semarang

Pemukiman di Bengkulu akan dibuat lebih sehat dari sebelumnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Des 2019, 19:26 WIB
Diterbitkan 04 Des 2019, 19:26 WIB
Nelayan Muara Angke Keluhkan soal Pulau G
Seorang nelayan mencari ikan di kawasan Pulau G Reklamasi, Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (31/10/2019). Para nelayan di Muara Angke mengeluhkan keberadaan Pulau G yang kerap kali mengganggu aktivitas melaut mereka. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono tengah menata kawasan pemukiman nelayan di Semarang. Tol Semarang yang terletak didekat tanggul laut juga sudah diperbaiki untuk mengatasi rob.

"Ada tiga program yang kita kerjasamakan di sana," kata Basuki dalam Rakornas Kementerian Kelautan dan Perikanan di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Kementerian PUPR memiliki tiga contoh pemukiman nelayan dari 11 lokasi sepanjang tahun 2016-2019. Tiga Kampung itu adalah Kampung Beting di Kota Pontianak, Kampung Sumber Jaya di Kota Bengkulu dan Kampung Tegalsari di Kota Tegal.

"Kami tata lagi perumahan, sanitasi, air bersih, dan ruang terbuka hijaunya," ujar Basuki.

Pemukiman di Bengkulu akan dibuat lebih sehat dari sebelumnya. Selain terdapat dermaga, pihaknya membuat rumah khusus nelayan. Hal yang sama juga dibangun di sejumlah tempat seperti di Pangandaran, Gorontalo dan Halmahera Barat, Maluku Utara.

"Kita bikinkan banyak sekali kawasan-kawasan nelayan dan kita perbaiki kawasan-kawasannya sekalian," kata Basuki.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

556 kapal Nelayan di Semarang Gunakan Bahan Bakar LPG

Nelayan Muara Angke Keluhkan soal Pulau G
Sebuah kapal terdampar di di kawasan Pulau G Reklamasi, Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (31/10/2019). Bagi nelayan yang sudah biasa berlayar dari dermaga Muara Angke mereka langsung menghindari kawasan Pulau G tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

556 kapal nelayan di Kota Semarang menggunakan Liqufied Petroleum Gas (LPG). Hal ini merupakan bagian dari program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bahan Gas (BBG) yang dilaksanakan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM Iwan Prasetya Adhi mengatakan, pada 2019, dibagikan 13.305 unit paket konversi di 38 kabupaten kota, termasuk 556 paket untuk nelayan Kota Semarang. 

"Untuk Kota Semarang, pembagian paket konverter kit (konkit) untuk nelayan dilaksanakan di dua lokasi titik serah yaitu di TPI Mangunharjo sebanyak 205 paket dan Tambakmulyo sebanyak 351 paket," kata Iwan, dikutip dari situs resmi Ditjen Migas Kementerian ESDM, di Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Program ini merupakan amanat Peraturan Presiden No. 38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg untuk Kapal Penangkap ikan Bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air bagi Petani Sasaran.

Paket yang dibagikan terdiri dari beberapa komponen yaitu mesin penggerak, konverter kit, as panjang, baling-baling, 2 buah tabung LPG 3 kg, as panjang dan baling-baling, serta aksesoris pendukung lainnya (reducer, regulator, mixer, dll).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya